Solopos.com, JAKARTA — Aksi biadab dilakukan kelompok separatis di Papua. Lima orang tenaga kesehatan (nakes) terluka, termasuk seorang meninggal setelah terjatuh ke jurang saat terjadi baku tembak dengan aparat keamanan dengan KKB di Kiwirok, Senin (13/9/2021).
Aksi teror yang dilakukan KKB pimpinan Lamek Taplo itu selain baku tembak dengan aparat keamanan juga membakar fasilitas umum yang ada di Kiwirok.
Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Grobogan dan Demak
Dikutip Antara, hingga Kamis (16/9/2021), aparat TNI-Polri belum bisa mengevakuasi jenazah nakes bernama Gabriela Meilan, 22,di dasar jurang di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Baca Juga: KPK Ungkap Rekayasa Proyek di Kabupaten Hulu Sungai Utara
Aparat dan warga kekinian baru bisa mengevakuasi rekannya, Kritina Sampe.
Kristina Sampe berhasil dievakuasi anggota TNI-Polri dibantu warga pada Kamis (16/9/2021) malam. Kristina ditemukan selamat dan mengalami luka-luka dan trauma.
Dilanda Hujan
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan jenazah Gabriella belum bisa dievakuasi karena sejak pagi kawasan itu dilanda hujan dan berkabut sehingga menyulitkan untuk melakukan evakuasi.
Jenazah korban berada di kedalaman sekitar 500 meter sehingga cukup sulit untuk dievakuasi dengan peralatan seadanya ditambah cuaca yang tidak bersahabat.
Baca Juga: Konglomerat Pertama Asia Tenggara Punya Istana di Semarang Seluas 81 Ha, Ini Wujudnya
“Mudah-mudahan, Jumat (17/9/2021)cuaca cerah sehingga evakuasi terhadap jenazah yang diduga terjatuh saat mencari perlindungan ketika KKB
melakukan pembakaran,” ungkap Cahyo.
Ketika ditanya tentang kondisi para nakes yang mengalami luka-luka, AKBP Cahyo mengatakan relatif membaik namun masih trauma.
Cahyo mengatakan jika cuaca mendukung, dijadwalkan mereka dievakuasi ke Jayapura dengan menggunakan helikopter milik TNI-AU.