Solopos.com, SOLO — Perusahaan otomotif yang berbasis di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat (AS) terpukul karena pandemi virus corona (Covid-19). Penjualan produk yang menurun memicu manajemen Harley Davidson memotong gaji pegawai hingga dengan berbagai nominal.
Namun, pemotongan gaji itu dilakukan secara proporsional sesuai dengan jenjang atau jabatan karyawan. Perusahaan yang dikenal dengan produk motor gedenya itu tak memukul rata pemotongan gaji kepada semua pegawai.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kreatif! Polisi Solo Sulap Kendaraan Dinas Jadi Motor Penyemprot Disinfektan
Untuk level chief executive officer (CEO) dan dewan direksi, gaji akan dipangkas 100%. Sementara gaji pimpinan eksekutif akan dipotong sebesar 30% dan sebagian besar karyawan lain akan mengalami pengurangan antara 10% -20% dari gaji.
Harley Davidson terpaksa memotong gaji para pegawai karena pandemi virus corona telah mengganggu rantai suplai dan penjualan sepeda motor. Dilaporkan Reuters, saham Harley Davidson turun 5,7% menjadi US$18,25.
Beredar Video Perampokan di Alfamart Baluwarti Solo? Cek Faktanya!
Untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19, Harley-Davidson berusaha menghemat pengeluaran dan meningkatkan likuiditas. Bahkan lembaga analisis keuangan dan analisis atas lembaga usaha, Fitch and Moody's, menurunkan peringkat Harley-Davidson atas kelayakan kredit dari peminjam.
Harley belum mengukur seberapa besar dampak corona terhadap perusahaannya. Tetapi lembaga itu melihat penjualan motor gede-nya secara global turun sebesar 25% tahun ini.
Hilangkan Barang Bukti, Begal Pasutri di Plupuh Sragen Malah Bakar Uang Rampasan
Reuters melaporkan bahwa bagian dari pemotongan biaya, Harley mengatakan akan secara signifikan mengurangi semua pengeluaran yang tidak penting.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
