SOLOPOS.COM - Pelaku Henry Taryatmo, 41, menggunakan kursi roda menjalani reka ulang pembunuhan satu keluarga pengusaha rental mobil Desa Duwet, Baki di Mapolres Sukoharjo, Kamis (27/8/2020). (Solopos-com-Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO – Sri Handayani, 36, menjadi orang pertama di keluarga Suranto yang menjadi korban pembunuhan sadis Henry Taryatmo di Baki, Sukoharjo. Dia meregang nyawa setelah mempersilakan pelaku yang merupakan teman suaminya masuk ke dalam rumahnya pada Rabu (19/8/2020).

Aksi bengis yang dilakukan Henry Taryatmo terungkap dalam reka ulang adegan yang dilakukan di Mapolres Sukoharjo, Kamis (27/8/2020). Dalam adegan tersebut diketahui Sri Handayani menjadii korban pertama pembunuhan sadis di Baki, Sukoharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam reka adegan itu pelaku Henry pada Rabu (19/8/2020) pukul 01.00 WIB, tiba di rumah korban. Saat datang, rumah tersebut dalam tertutup. Pagar depan rumah korban juga tertutup. Kemudian pelaku membuka pintu gerbang dan menaruh mobil milik korban yang digunakannya di garasi.

Jejak Tembok Berlin di Timur Tirtonadi Solo, Primadona Kaum Lelaki Loh 

Bertamu

Selanjutnya pelaku ini mencoba menghubungi Suranto. Namun tidak ada respons, kemudian pelaku mengetuk pintu rumah. Saat itu korban Sri Handayani membuka pintu tersebut.

Korban Sri Handayani lantas mempersilakan pelaku masuk ke dalam rumah. Karena saat itu pelaku menyampaikan akan menyerahkan setoran uang hasil rental mobil. Alasan lainnya pelaku tidak juga mendapatkan ojek online pada malam itu.

Sri Handayani tidak menaruh curiga kepada pelaku yang sudah dikenal dekat. Dia kemudian kembali ke kamar. Sedangkan pelaku menunggu di ruang tamu sambil bermain game dari ponselnya. Pelaku bermain game sekitar satu jam. Di saat itulah pelaku muncul niatan untuk menguasai harta korban. Karena pelaku kepepet utang hingga Rp60 juta lebih.

Dalam reka adegan itu pukul 02.00 WIB, pelaku menuju dapur dan mengambil pisau milik korban. Pisau dapur ini dibawa pelaku yang disimpan di tangan kirinya. Pelaku kemudian memanggil Sri Handayani yang ada di dalam kamar.

Handa

Saat korban keluar kamar, pelaku menyerahkan uang setoran rental mobil Rp250.000 ke Sri Handayani tepat di depan kamar. Sambil memegang uang setoran ditangan kanannya, Sri Handayani langsung ditikam pisau dapur tepat di bagian ulu hati.

Yulianto Jagal Kartasura Diduga Punya Ilmu Linuwih 

"Ya Allah...Ya Allah...," teriak korban Sri Handayani diperankan oleh pemeran pengganti sambil memegang pisau yang masih tertancap di ulu hati.

Tak cukup itu, pelaku pembunuhan sadis di Baki, Sukoharjo itu mengambil pisau yang masih tertancap dan kembali menusukkan ke perut hingga tiga kali. Korban seketika tersungkur. Mendengar keributan itu, Suranto terbangun dari tidurnya dan lantas berteriak "Hei... hei...".

Suranto

Suranto lantas keluar kamar melihat sang istri jatuh bersimbah darah. Pelaku lantas menusukkan pisau dapur ke tubuh Suranto tepat dibagian dada. Pelaku pembunuhan sadis di Baki, Sukoharjo itu menusukkan pisau dapur hingga lima kali ke tubuh Suranto hingga tersungkur tak jauh dari tubuh istrinya.

Kenangan Mulyono Mumet Jadi RT Gegara Aksi Yulianto Si Jagal Kartasura 

Kemudian anak pertama mereka, Rafael, 10, menangis menyaksikan kedua orang tuanya jatuh bersimbah darah. Melihat anak pertama korban menangis, pelaku menikamnya hingga terjatuh di dekat orang tuanya.

Kemudian terdengar tangisan anak kedua Suranto, Dinar, 5. Pelaku pembunuhan sadis di Baki, Sukoharjo ini dengan membabi buta menikamnya dengan pisau hingga tersungkur. Dinar mendapati luka tusukan paling banyak, yakni tujuh luka tusuk. Pelaku terus menusukkan pisau dapur karena melihat tubuh Dinar masih bergerak.

Pukul 03.00 WIB, seusai membunuh empat orang ini, pelaku menuju kamar mandi mencuci baju dan pisau dapur. Setelah itu pelaku menuju dapur untuk mengambil air minum.

Gondol Motor

Pelaku selanjutnya mencari STNK, BPKB, KTP milik korban dan kunci mobil di rumah tersebut. Pelaku berniat membawa mobil Toyota Avanza warna putih milik korban.

Namun niat korban terhenti saat di garasi melihat sepeda motor Megapro milik korban. Pelaku membawa sepeda motor milik korban sekitar pukul 03.30 WIB.

Saat keluar, korban mengunci pintu rumah. Selain membawa pisau, pelaku membawa baju yang digunakan saat eksekusi dan sudah dibersihkan dan dompet.

Viral, Bidan di Sumsel Live Tanpa Busana di Aplikasi Boom Live 

Dengan menggunakan sepeda motor Megapro milik korban, pelaku menuju sungai di daerah Banyudono dan membuang barang bukti tersebut.

Setelah itu pelaku menitipkan sepeda motor di salah satu penitipan di Kartasura. Pelaku lantas memesan ojek online menuju rumah korban untuk mengambil satu unit mobil Toyota Avanza warna putih.

Pukul 05.00 WIB, pelaku tiba di rumah korban dan membawa mobil tersebut untuk dijual. Mobil ini sempat dibawa ke rumah pelaku dan diketahui istri dan anak pelaku. Setelah itu pelaku menjual mobil tersebut seharga Rp82 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya