SOLOPOS.COM - XT Square Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta (PSKY) XT Square digadang-gadang dapat menjadi basis ekonomi mikro yang potensial. Sayangnya, sejak kawasan ini dibangun, hingga saat ini belum banyak dilirik masyarakat Jogja sebagai salah satu destinasi baru di kota ini.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY Gonang Djuliastono mengatakan, penataan XT Square saat ini terkesan semrawut. Konteks pembangunan kawasan ini seolah keluar dari koridor perencanaan awalnya. “Penataan XT Square tidak ada gregetnya baik bagi masyarakat Jogja, maupun wisatawan,” ujar Gonang ditemui di sela acara Talkshow Jogja Economic Forum, Sabtu (16/11/2013) di Gedung Heritage Bank Indonesia (BI) DIY.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Gonang mengatakan, pengelolaan XT Square seyogyanya dapat dikembalikan pada tujuan awal, yakni sebagai wadah bagi industri kecil untuk semakin tumbuh mengembangkan usahanya. Tidak hanya dari konsep penataannya, tetapi juga dari sisi manajemen yang kurang aktif dalam mempromosikan kawasan ini.

“Terutama dalam hal pengawasan. Manajemen juga terlalu mementingkan target operasional. Selain itu juga harus selalu aktif dalam melakukan penataan,” jelas Gonang.

Jogja Economic Forum (JEF) juga memberikan dukungannya pada pengelolaan XT Square agar dapat semakin bermanfaat bagi industri kecil. Dirinya mengungkapkan kesiapannya untuk turut menggandeng sejumlah pihak dalam mendorong XT Square.

“Apabila ada kesulitan dalam mewujudkan pengelolaan dan penataan yang baik, maka kami akan dukung. Baik dari Kadin, kalangan perbankan maupun pemerintah daerah,” tandas Gonang.

Pemda juga dapat turut melakukan promosi, misal dengan pengadaan event pameran produk di XT Square. Hal ini juga turut menegaskan gagasan dari Bank Indonesia dalam mewujudkan Gerakan Bela dan Beli Produk Indonesia.

“Bagaimanapun juga ini menjadi awal dari sebuah kolaborasi bersama dari semua pihak. Dorongan untuk memajukan XT Square juga menjadi upaya semua kalangan,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) DIY Arief Budi Santoso.

Arief mengatakan XT Square selama ini menjadi wadah usaha bagi industri kreatif yang bergerak di sektor mikro. Industri ini menciptakan iklim usaha yang digerakkan UMKM dapat menjadi lebih baik. UMKM selama ini menjadi industri yang terbukti paling tahan terhadap krisis. “Dan XT Square digadang-gadang mampu mendorong pertumbuhan industri kreatif ini,” imbuh Arief.

Dukungan dari semua pihak penting untuk menjadikan XT Square sebagai destinasi baru bagi DIY. Hal ini supaya tujuan pembangunan DIY lebih terfokus arahnya. Sektor pariwisata kali ini lebih disoroti. Karena bagi pertumbuhan perekonomian DIY, pariwisata memberikan kontribusi yang cukup besar. “Sektor pariwisata kali ini yang disoroti, karena merupakan sektor yang memberikan kontribusi sebesar 20 persen bagi pertumbuhan ekonomi DIY,” jelas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya