Xiaomi dan Samsung Beradu Jadi Ponsel Terpopuler Indonesia

<p><strong>Solopos.com, SOLO -</strong> International Data Corporation’s (IDC) mengeluarkan laporan banyaknya <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180909/484/938824/prediksi-harga-iphone-9-iphone-xs-dan-iphone-xs-max"><em>smartphone</em></a> yang terjual di Indonesia pada kuartal kedua tahun ini. Hasilnya, Samsung dan Xiaomi menduduki peringkat teratas.</p><p>Laporan <em>IDC</em> menyebut pengapalan <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180909/484/938817/mozilla-firefox-terbaru-rilis-bawa-fitur-ini-di-ios">ponsel pintar</a> di Indonesia mencapai 9,4 juta unit pada kuartal kedua 2018, naik 22 persen ketimbang kuartal sama tahun sebelumnya. Angka ini menurut IDC merupakan pengapalan terbanyak di Indonesia.</p><p>Samsung masih menjadi pemain dominan di Indonesia, dengan <em>market share</em> sebesar 27 persen untuk kuartal kedua 2018. Melalui siaran pers di situs <em>Idc.com, </em>Jumat (10/9/2018), analis pasar IDC Indonesia Risky Febrian memberi pehatian pada Xiaomi, yang berada di posisi kedua dengan market share 25 persen.</p><p>"Berbeda dengan strategi Oppo dan Vivo, Xiaomi memiliki kampanye pemasaran yang minim dan margin yang tipis untuk mitra. Tapi, mereka bisa memasok perangkat dengan harga kompetitif antara harga dengan spesifikasi ke pasar, konsumen pun lebih memperhatikan nilai yang bisa didapat dengan uang yang dimiliki," kata Risky, sebagaimana dilansir <em>Antara</em>.</p><p>"Dengan strategi seperti ini, Xiaomi secara bertahap mengejar naik dan mendapatkan nama, juga <em>market share</em>," kata Risky.</p><p>Oppo dan Vivo masing-masing menduduki posisi ketiga dan keempat, dengan <em>market share</em> 18 persen dan 9 persen. Merk lokal Advan, berada di tempat kelima, memiliki <em>market share</em> sebesar 6 persen.</p><p>Oppo dan Vivo dinilai IDC Indonesia agresif dalam kampanye pemasaran dan menghasilkan margin keuntungan yang menggembirakan untuk mitra kanal pemasaran. Xiaomi, menurut lembaga tersebut, mengandalkan media di Internet untuk kampanye pemasaran misalnya melalui <em>flash sale</em> di <em>e-commerce</em>, gim atau mendukung komunitas penggemar.</p><p>Melalui kegiatan tersebut, Xiaomi dibicarakan di media sosial.</p><p>IDC memprediksi Xiaomi akan terus memakai cara ini sebagai strategi kampanye mereka sehingga kompetitor akan perlu memperhatikan strategi harga.</p><p>Risky menilai tantangan bagi Xiaomi adalah masalah pasokan untuk model ponsel mereka yang banyak disukai, yang dapat berakibat buruk pada strategi harga dan permintaan pasar.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi