SOLOPOS.COM - Kereta yang melayani Bandara Barcelona, Spanyol. Jika KA bandara yang melayani Bandara Soekarno-Hatta terwujud, maka bandara ini akan sejajar dengan yang ada di kota-kota besar dunia. (piercehaviland.com)

Kereta yang melayani Bandara Barcelona, Spanyol. Jika KA bandara yang melayani Bandara Soekarno-Hatta terwujud, maka bandara ini akan sejajar dengan yang ada di kota-kota besar dunia. (piercehaviland.com)

JAKARTA – Layanan kereta bandara yang kini tengah dipersiapkan sepertinya takkan kalah dengan kota-kota besar di luar negeri. Bahkan pemerintah memberi gambaran kecepatan maksimal kereta penghubung Jakarta dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu bisa melesat hingga 150 kilometer per jam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Inderawan, mengungkapkan di Jakarta, Selasa, kecepatan itu menjadi salah satu karakteristik rancangan utama untuk KA bandara. Proyek jalan rel yang saat ini sedang direncanakan adalah KA Komuter (perpanjangan dari jalur PT KAI Tangerang yang sudah ada) dan KA Ekspres Bandara (proyek kerjasama pemerintah swasta/KPS). Kedua layanan ini saling melengkapi dan dibutuhkan untuk melayani penumpang udara masa mendatang dan penumpang komuter dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sudah ada lima opsi trase yang telah disetujui. Trase bertujuan untuk melayani area pasar utama untuk KA Bandara di bagian barat dan selatan Jakarta, termasuk area Segitiga Emas CBD,” tutur Tundjung dalam Seminar Proyek KA Bandara Soekarno-Hatta.

Ia memaparkan opsi satu (rel kereta api). Mengikuti jalan tol dari Bandara Soekarno-Hatta ke Pluit, kemudian koridor jalan kereta yang suda ada melalui Kota menuju Manggarai dan terus ke Halim. Kereta ini sepenuhnya berada di jalur yang ditinggikan di atas tanah (elevated) dan ini merupakan trase yang serupa yang diusulkan dalam studi Railink.

Proyeksi penumpang pada opsi pertama ini sebanyak 14,6 juta orang per tahun (39.900 orang per hari). Untuk opsi kedua (kanal). Serupa dengan opsi satu tetapi mengikuti Rumija Kanal mulai dari Pluit sampai Tanah Abang, dengan proyeksi penumpang 14,7 juta per tahun (40.300 orang per hari).

Opsi ketiga (jalan tol lingkar dalam). Dari Pluit mengikuti jalan tol lingkar dalam hingga Cawang. Perlu 10 km konstruksi terowongan untuk melewati daerah Tomang. Proyeksi penumpang 14,5 juta orang per tahun (39.700 orang) Opsi keempat (JORR-1). Mengikuti JORR-1 sebagaimana ditunjukkan, bergabung dengan opsi ketiga trase jalan tol lingkat dalam disisi selatan Tomang. Sepenuhnya elevated. Proyeksi penumpang 14,2 juta orang per tahun (38.900 orang per hari) Opsi kelima (rel kereta api Tangerang). Setelah meninggalkan Bandara Soekarno Hatta langsung belok ke selatan untuk mengikuti koridor rel yang sudah ada dari Tangerang hingga Manggarai dan terus menuju Halim. Proyeksi penumpang 14,7 juta orang (40.300 orang per hari).

Tundjung menjelaskan, selain memiliki kecepatan 150 km/jam, karakteristik rancangan KA Bandara, antara lain trek khusus, frekuensi layanan setiap 5-10 menit, 4-5 stasiun dalam kota masing-masing dengan pengaturan yang baik untuk mobil bagi penjemput dan pengantar. “Ada juga stasiun yang terintegrasi dengan baik dengan MRT dan transportasi umum lainnya yang ada serta semua stasiun dirancang untuk penumpang dengan bagasi, dan penyandang cacat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya