SOLOPOS.COM - Kepada DInkes Sleman Joko Hastaryo menunjukkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia yang akan disebar di 23 ribu titik untuk pengendalian DBD. (Antara)

Solopos.com, SLEMAN -- Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebarkan telur nyamuk yang mengandung virus Wolbachia di 23.000 lokasi. Penyebaran telur nyamuk ini justru untuk penanggulangan demam berdarah dengue (DBD).

Menurut wikipedia, Wolbachia adalah salah satu genus bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan artropoda. Infeksi Wolbachia pada hewan akan menyebabkan partenogenesis, kematian pada hewan jantan, dan feminisasi. Bakteri ini tergolong ke dalam gram negatif, berbentuk batang, dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sempat ada kekhawatiran di masyarakat bahwa telur nyamuk itu justru menyebabkan DBD. Dinkes menjamin penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia melalui program Si Wolly Nyaman tidak berbahaya dan aman bagi masyarakat.

"Telur-telur nyamuk ber-Wolbachia dalam ember yang disebar di masyarakat tersebut aman dan tidak akan menyebarkan DBD. Karena ini memang tujuannya untuk penanggulangan DBD," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo di Sleman, Senin.

Baca Juga: Pemkot Jogja Tutup Dua Objek Wisata Ini karena Berada di Zona Merah

Menurut dia, memang ada beberapa masyarakat yang menolak di lingkungannya diletakkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia tersebut. Mereka ada kekhawatiran justru akan menularkan virus DBD.

"Kami pastikan ini aman, kami juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait program pengendalian DBD dengan Si Wolly Nyaman ini," katanya.

Kerja Sama 3 Instansi

Ia mengatakan Program Si Wolly Nyaman yang telah diluncurkan pada 21 Mei tersebut merupakan kerja sama dengan World Mosquito Program (WMP) Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada (UGM), serta didukung oleh Yayasan Tahija.

"Dalam pelaksanaan program tersebut dimulai sejak awal penelitian WMP Yogyakarta. Ditandai pelepasan nyamuk skala kecil di Dusun Kronggahan dan Nogotirto pada 2014," katanya.

Ia mengatakan, dari hasil penelitian tersebut, didapatkan keberhasilan dengan efikasi 77% dalam upaya pengendalian DBD.

"Implementasi program tersebut melalui sejumlah tahapan meliputi pelatihan, sosialisasi, pendataan orang tua asuh, penitipan ember yang berisi telur nyamuk ber-Wolbachia pada orang tua asuh, monitoring populasi nyamuk, hingga penarikan ember telur," katanya.

Joko mengatakan ada sebanyak 22.323 lokasi di wilayah Sleman yang akan menjadi tempat peletakan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia.

"Kegiatan peletakan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia di Kabupaten Sleman. Dimulai Mei hingga November 2021, dan dilakukan dengan kerja sama antara kader kesehatan dan staf WMP Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan, pelaksanaan program ini perlu dukungan dari masyarakat, agar upaya pengendalian ini dapat berjalan optimal.

Baca Juga: Identitas Pengacara Nani Tersangka Kasus Satai Beracun Akhirnya Terungkap

"Setelah soft launching program pada 16 Februari 2021, tahapan program meliputi pelatihan, sosialisasi, pendataan orang tua asuh, penitipan ember yang berisi telur nyamuk ber-Wolbachia pada orang tua asuh, monitoring populasi nyamuk, hingga penarikan ember telur," katanya.

Khusus bagi orang tua asuh ember telur nyamuk ber-Wolbachia, baik yang berada di permukiman maupun berada di perkantoran atau fasilitas umum, agar dapat selalu memantau kondisi ember yang dititipkan, agar tetap aman, tidak tumpah, dan tidak sampai hilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya