SOLOPOS.COM - Suasana showroom Junior Sport (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Apparel asal Solo, Junior Sport, jadi produsen jersey Perseru Serui.

Solopos.com, SOLO – Kota Solo memang tidak memiliki wakil di Liga 1, kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. Tim kebanggan Wong Solo, Persis, hingga kini masih berkutat di Liga 2. Namun publik Kota Bengawan tetap bisa berbangga. Salah satu apparel lokal asal Solo, Junior Sport, didaulat menjadi produsen jersey Perseru Serui dalam kompetisi Liga 1 musim ini.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Sebagian orang mungkin masih asing dengan apparel yang dimiliki anak muda Solo bernama Widjanto Bagus Persadha ini. Maklum, Junior baru berdiri setahun lalu tepatnya 8 Januari 2016. Benar-benar “junior” untuk ukuran penyedia jersey klub di kompetisi wahid Nusantara. Untuk showroom saja, mereka masih mengontrak ruko kecil di bilangan Mendungan, Kartasura, Sukoharjo.

Meski baru punya modal dan pengalaman pas-pasan, klub sekelas Perseru ternyata menaruh kepercayaan pada Junior. Tim berjuluk The Black Orange ini bahkan sudah menggunakan jasa Junior musim lalu saat berlaga di Torabika Soccer Championship. Musim ini kontrak itu diperpanjang di ajang Piala Presiden dan Liga 1 2017.

“Awal terbentuknya Junior sebenarnya hanya  iseng-iseng,” ujar Bagus saat berbincang dengan Solopos.com, di Angkringan Solo beberapa hari lalu.

Ya, awalnya lelaki 23 tahun ini tidak punya keinginan sama sekali untuk menjadi bos jersey. Bagus adalah pemain bola yang sempat aktif di Arema U-21 musim 2012 hingga 2014. Namun cedera tulang punggung yang dialaminya saat membela Arema muda membuat dia harus pensiun dini. Bagus sempat kuliah kembali di Universitas Brawijaya dan membuka usaha penyewaan tenda kemping sebelum akhirnya “terjerumus” ke bisnis kostum bola.

“Saya mulai nyoba bikin jersey saat teman satu kampus bingung mau bikin kostum futsal. Saya nyari kain sendiri dan jahit di luar. Teman-teman saya ternyata puas,” tutur mantan pemain Timnas Indonesia U-11 ini.

Kabar baik menghampiri Bagus saat Junior beranjak tiga bulan. Salah satu rekan bermain bola yang dekat dengan Perseru menawarinya menjadi apparel Arthur Bonai dkk. Saat itu Junior harus berjibaku dengan produsen jersey yang sudah punya nama dari Bandung hingga Ibukota. Namun kualitas dan harga bersaing yang ditawarkan membuat Perseru kepincut. Di musim keduanya, Junior dituntut meningkatkan kualitas dan daya jual kostum sesuai keinginan tim.

perseru 2 (jersey home)

Ada tiga desain jersey plus jersey kiper dan latihan yang di-support Junior musim ini. Jersey home didesain elegan dengan corak garis vertikal warna hitam-orange, khas Perseru. Adapun jersey away menggamit motif burung cendrawasih yang menjadi identitas Papua. Bagus mengaku sempat kelimpungan karena tim beberapa kali meminta revisi desain terutama kostum kandang.

“Katanya kurang kereng [gahar]. Kalau yang away langsung oke, bahkan banyak yang sudah menanyakan di instagram,” ujar penggemar Liverpool itu.

Hubungan baik dengan Perseru membuat klub lain dari Liga 2, PS Sumbawa Barat, tertarik bekerja sama. Musim ini Junior resmi menjadi apparel tim berjuluk Laskar Undru itu. Meski melesat di usianya yang masih sangat muda, Bagus enggan gelap mata. Bagus fokus membesarkan nama Junior alih-alih mengincar keuntungan besar dalam sesaat.

“Saya enggak mau naiknya cepet, turunnya juga cepet. Kaya buah karbitan, hasilnya enggak enak,” tutur Bagus yang ingin mendorong apparel lokal lebih dihargai di negeri sendiri.

Disinggung apakah berminat mendukung tim lokal Solo seperti Persis, Bagus menganggukkan kepala. “Pengin sebenarnya, cuma banyak saingannya,” ujarnya sembari tertawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya