SOLOPOS.COM - Retno Syari Septiani, 32, menunjukkan ragam kemasan wedang uwuh buatannya Selasa (22/7/2014). Wedang uwuh kini dibentuk beragam seperti sirup, bubuk dalam kemasan sachet serta dibentuk mirip teh celup. (Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL-Pada HUT Kabupaten Bantul Minggu (20/7/2014), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul meluncurkan minuman lokal wedang uwuh yang digadang-gadang menjadi ikon daerah ini. Bahkan, minuman tradisional ini sudah diekspor ke Eropa dan Timur Tengah.

Adalah Retno Syari Septiani, 32, warga Bantul yang selama beberapa bulan terakhir sibuk bereksperimen mengemas wedang uwuh menjadi pangan siap minum yang awet berbulan-bulan. Perempuan ini membayangkan minuman tradisional itu dapat seperti minuman kemasan cup atau botol yang biasa dijual di lemari pendingin di toko-toko modern dan toko klontong.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Berkali-kali dicoba bagaimana supaya awet tapi tidak merusak rasa dan warna,” kata Retno ditemui di rumah produksi wedang uwuh di Dusun Kuasen, Desa Srimartani, Piyungan Bantul Selasa (22/7/2014).

Berkat riset ini, Retno menjadi satu-satunya produsen rumah tangga yang memproduksi wedang uwuh dengan ragam kemasan paling lengkap. Wedang uwuh atau dalam Bahasa Jawa berarti minuman sampah biasanya hanya dikenal dalam kemasan sederhana berupa plastik transparan berisi kayu manis, daun pala, secang dan cengkeh. Sementara kemasan modern berupa racikan mirip teh tubruk. Di tangan Retno, wedang uwuh tidak hanya dikemas dalam dua ragam tersebut. Ada yang berbentuk sirup, bubuk wedang uwuh dalam kemasan sachet siap seduh serta berbentuk seperti teh celup.

Lulusan Faktultas Teknologi Pangan UGM itu tidak berhenti berinovasi. Ia masih menargetkan memproduksi wedang uwuh ready to drink atau siap minum yang dikemas dalam cup dan botol. Jenis produk wedang uwuh yang terakhir ini diyakini bakal semakin membuat minuman lokal itu dikenal masyarakat luas bahkan mendunia. Ide ibu satu anak itu menduniakan wedang uwuh jauh sebelum rencana Pemkab Bantul menjadikan minuman ini salah satu ikon bumi Projotamansari.

Gayung bersambut, Pemkab Bantul kini menggandeng rumah produksi wedang uwuh yang digawangi Retno. Sejak beberapa bulan terakhir, Pemkab getol mempromosikan minuman ini di berbagai pameran yang dikunjungi distributor dan buyer luar negeri.

“Kami ingin minuman ini mendunia, mulai sekarang setiap even Pemkab Bantul atau saat ada kunjungan tamu dari luar, minuman yang disajikan wedang uwuh,” kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul Sulistyanta.

Cita-cita go international sejatinya sudah mulai terwujud. Menurut Retno, minuman buatanya itu mulai dijual ke luar negeri sejak 2010 lalu. Ke negara-negara seperti Swiss, Kota Jeddah Arab Saudi, Malaysia, Maroko, Denmark dan kini tengah penjajakan dengan Jepang. Di negara-negara itu, nama wedang uwuh tidak selalu digunakan. Di Malaysia misalnya, minuman ini disebut daun emas padahal berasal dari Bantul.

“Mungkin karena penyebutannya sulit, ada yang pakai nama wedang uwuh ada yang menyebutnya beda. Kebanyakan dari luar negeri membeli bubuk ada juga yang celup,” tutur Retno lagi. Selain dijual ke luar negeri, wedang uwuh buatan Retno sudah beredar di 50 outlet di seluruh DIY mulai dari pasar tradisional hingga pasar modern.

Retno menuturkan, ia sudah lama memiliki keinginan mengangkat pangan lokal. Cita-cita menduniakan wedang uwuh bahkan sudah ada di benaknya saat masih kuliah. Alasan saat itu lebih pada idealismenya mengangkat pangan lokal agar setara dengan minuman-minuman kemasan yang saat ini merajai pasar. Wedang uwuh sendiri konon adalah minuman raja Mataram dahulu kala yang pertama kali dibuat saat Raja Sultan Agung bersemedi di wilayah makam Imogiri saat ini.

Selain mengangkat tradisi lokal, menduniakan wedang uwuh menurutnya bakal membawa banyak manfaat terutama mencipatakan lapangan kerja bagi warga Jogja yang menjual bahan-bahan minuman ini maupun yang meraciknya. Benar saja, Retno kini memiliki sedikitnya 20 karyawan yang memproduksi wedang uwuh. Roda ekonomi yang berputar berkat usaha ini juga dirasakan para penjual bahan-bahan wedang uwuh yang sebagian berada di Imogiri Bantul tempat minuman ini berasal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya