SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemacetan di Kota Solo. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLODinas Perhubungan (Dishub) Solo mencatat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Kota Bengawan mencapai 50.000 unit setiap tahun. Sedangkan volume kendaraan bermotor yang mengaspal di jalanan berkisar 500.000 unit-1 juta unit per hari.

Data ini belum termasuk kendaraan bermotor yang berasal dari penyangga atau satelit Kota Solo. Jumlah penduduk Kota Solo pada 2021 berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) yang tercatat di Surakarta Dalam Angka 2022 sebanyak 522.728 jiwa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Artinya volume kendaraan yang mengaspal di jalanan Kota Solo menyamai atau bahkan melebihi jumlah penduduk. Pesatnya pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor itu berdampak pada kemacetan lalu lintas pada pagi hari dan sore hari.

Kepadatan arus lalu lintas di Kota Solo terjadi pada pagi hari terutama saat para pelajar berangkat sekolah. Mereka berbarengan dengan pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan swasta yang juga berangkat ke kantor.

Tak ayal, para pengguna jalan berjubel dan memadati ruas jalan di Kota Bengawan. Para pengguna jalan terbiasa berangkat ke sekolah, kantor atau tempat kerja mepet jam masuk sekolah atau kantor. Hal ini menjadi pemicu kemacetan arus lalu lintas terutama saat pagi hari.

Baca Juga: Jl Juanda Solo Diperbaiki, Ribuan Kendaraan Mesti Cari Rute Alternatif

“Harusnya masyarakat bisa menerapkan manajemen waktu. Mungkin bisa berangkat lebih pagi atau memilih jalur yang tidak ramai kendaraan. Ini sering saya sampaikan kepada masyarakat setiap kali kegiatan sosialisasi,” kata Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (28/7/2022).

Hari mengatakan kemacetan akibatnya tingginya volume kendaraan di kota besar seperti Solo sulit dikendalikan. Kecuali ada pembatasan tahun kendaraan bermotor.

“Itu baru bisa diatasi. Sekarang pun jumlah petugas yang dikerahkan hanya mengurai kemacetan lalu lintas. Contoh lainnya di Jakarta di mana problem kemacetan lalu lintas belum bisa terpecahkan,” ujarnya.

Baca Juga: Awas! Palur Terancam Macet Parah Saat Jembatan Jurug B Solo Dibongkar

Pembangunan Infrastruktur

Hari mencontohkan wilayah Kartasura dan Solo Baru, Sukoharjo dan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, yang menjadi daerah satelit Kota Solo. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di daerah satelit bekerja di Kota Solo.

Mereka hidup di Solo pada pagi hari hingga sore hari. Mereka keluar masuk ke Kota Solo hampir saban hari. Hari menyebut kepadatan lalu lintas juga dipengaruhi pesatnya pembangunan infrastruktur, branding pariwisata, dan pembangunan ekonomi yang terpusat di Kota Solo.

Pertumbuhan ekonomi daerah seperti Kota Solo beriringan dengan peningkatan volume kendaraan bermotor di jalan. “Sekarang kalau Sabtu dan Minggu, banyak warga Soloraya berbelanja di mal Solo, rekreasi di Solo. Seharusnya ada mal juga di setiap daerah di Soloraya. Sehingga, warga luar Solo tidak masuk ke Solo,” paparnya.

Baca Juga: Penutupan Baturono Solo ke Selatan, Awas Macet di 3 Ruas Jalan Ini

Selain manajemen waktu pengguna jalan, pemerintah telah mendorong masyarakat agar memanfaatkan moda transportasi massal seperti bus Batik Solo Trans (BST). Langkah ini dilakukan untuk mengurai kepadatan lalu lintas di jalan protokol di Kota Solo.

Moda transportasi massal ini melayani sejumlah rute yang beroperasi melalui enam koridor di Kota Solo. Selama ini, tingkat load factor penumpang BST belum maksimal lantaran sebagian masyarakat masih memilih menggunakan kendaraan pribadi.

“Secara umum, tingkat okupansi penumpang BST baru mencapai 50 persen-60 persen. Kami berupaya mengajak masyarakat yang berdomisili di Solo untuk memanfaatkan bus saat berangkat dan pulang kerja. Tak perlu menggunakan mobil pribadi,” tambah Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Solo, Taufiq Muhammad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya