SOLOPOS.COM - Alat berat sudah berada pada salah satu lahan terdampak proyek tol Solo-Jogja Desa Kuncen, Kecamatan Ceper, Klaten, Selasa (29/6/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN-Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja telah mencairkan anggaran senilai Rp740 miliar ke warga terdampak di belasan desa di Klaten. Dari belasan desa tersebut, warga yang berada di Kecamatan Polanharjo sudah menerima pencairan uang ganti rugi (UGR) senilai Rp500-an miliar.

Salah seorang staf Pejabat Pembuat Komitmem (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Christian Nugroho, mengatakan nominal UGR telah dicairkan ke warga terdampak jalan tol Solo-Jogja di belasan desa di Klaten. Hal itu tersebar di Kecamatan Polanharjo, Kecamatan Ceper, Kecamatan Karanganom, dan Kecamatan Delanggu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Secara keseluruhan, UGR yang sudah dicairkan senilai Rp740 miliar. Itu tersebar dari Sidoharjo (Polanharjo)-Brangkal (Karanganom),” kata Christian Nugroho, kepada Solopos.com, Jumat (13/8/2021).

Baca Juga: Sebagian Peserta Vaksinasi Bukan Warga Solo, Pemkot Targetkan 10.000 Orang Lagi

Christian Nugroho mengatakan pembayaran UGR jalan tol Solo-Jogja akan terus berlanjut ke depan. Sesuai rencana, pembayaran UGR jalan tol Solo-Jogja menyasar ke warga di Kadirejo, Kecamatan Karanganom. “Waktunya di pekan terakhir bulan ini,” katanya.

Camat Polanharjo, Joko Handoyo, mengatakan sebagian besar sejumlah desa terdampak jalan tol Solo-Jogja di wilayahnya sudah memperoleh pembayaran UGR. Total UGR yang sudah diterima warga di Kecamatan Polanharjo mencapai Rp500-an miliar.

“Sebelum ada penambahan pembayaran UGR dari Desa Kranggan dan Glagahwangi [senilai Rp19,9 miliar] di Aula Kecamatan Polanharjo, Kamis (12/8/2021), jumlah UGR yang sudah dicairkan di Polanharjo sudah mencapai Rp482 miliar,” katanya.

Baca Juga: Kapan Mal di Solo Dibuka? Gibran: Tunggu Kondisi Pekan Depan

Manfaatkan UGR

Joko Handoyo mengatakan berbagai desa terdampak jalan tol Solo-Jogja di Polanharjo, seperti Kapungan, Kahuman, Kranggan, Sidorejo, Keprabon, Glagahwangi, dan Polan. Warga di Desa Kapungan memperoleh UGR tertinggi, yakni senilai Rp156 miliar. Di Kapungan terdapat 207 bidang terdampak jalan tol Solo-Jogja.

“Paling sedikit berada di Desa Polan. Soalnya hanya dua bidang. Nominalnya, Rp1,7 miliar,” katanya.

Joko Handoyo mengimbau ke seluruh warga terdampak jalan tol Solo-Jogja agar dapat memanfaatkan UGR dengan bijaksana. Sehingga, uang yang telah diterima dapat ditujukan meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak jalan tol di waktu mendatang.

Baca Juga: Liga 1 Bergulir 27 Agustus 2021, Ketum PSSI Terima Kasih kepada Kapolri

“Bisa dibelikan tanah atau aset kembali. Enggak usah membeli barang-barang yang tak perlu,” katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, belasan desa yang sudah memperoleh UGR dari tim pembebasan lahan tol Solo-Jogja tersebar di beberapa kecamatan di Klaten. Masing-masing warga yang sudah memperoleh UGR, seperti Kapungan (Polanharjo); Kahuman (Polanharjo); Kranggan (Polanharjo); Sidoharjo (Polanharjo); Keprabon (Polanharjo); Glagahwangi (Polanharjo); Polan (Polanharjo); Mendak (Delanggu); Sidomulyo (Delanggu); Klepu (Ceper); Ngabeyan (Karanganom);  Brangkal (Karanganom).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya