SOLOPOS.COM - Anak-anak bermain wahana motorcross mini di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), Kecamatan Jebres, Solo, Minggu (26/6/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Kalangan milenial mungkin tak banyak yang tahu bahwa kawasan Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ Solo ternyata pernah menjadi bagian dari sirkuit motocross sebelum menjadi kebun binatang.

Sejumlah kompetisi nasional sampai internasional pernah meramaikan sirkuit itu. Hal itu diungkapkan Manajer Pemasaran TSTJ Solo, Nonot Harwanto, 53, saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (26/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nonot menjelaskan sirkuit motocross itu dibangun pada 1975 dan diresmikan satu tahun berikutnya. Lintasannya meliputi kawasan yang kini menjadi kebun binatang sampai selatan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zaenuddin Solo atau lokasi proyek pembangunan taman rekreasi air.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kompetisinya tingkat nasional dan Asia Tenggara. Saya menonton waktu SMP, sama bapak,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (27/6/2022). Selain kompetisi, lanjutnya, arena motocross di lokasi yang sekarang jadi kebun binatang TSTJ Solo dipakai untuk latihan.

Dia mengatakan salah satu inisiatornya adalah Gembong Supriyanto yang saat berusia 69 tahun. Gembong memiliki jaringan relasi di kalangan pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) waktu itu.

Baca Juga: Sepekan Jelang Ditutup Sementara, TSTJ Solo Ramai Dikunjungi Wisatawan

Nonot menjelaskan kawasan kebun binatang TSTJ awalnya merupakan permakaman kemudian ada pemindahan badan pada makam sebelum dibangun lintasan motocross oleh PT Bengawan Permai.

Taman Rekreasi dan Hiburan

Berdasarkan laman resmi Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya, PT Bengawan Permai mengelola Taman Jurug pada 1975. PT Bengawan Permai memfungsikan taman tersebut sebagai taman rekreasi dan hiburan keluarga dengan mengandalkan lansekap alam dan sarana permainan anak-anak.

Namun sejak 1983, Taman Jurug berbenah dengan menambahkan wisata satwa sebagai salah satu daya tariknya hingga menjadi kebun binatang TSTJ Solo seperti sekarang. Hal ini dilakukan akibat dari perluasan Stadion Sriwedari yang membuat keberadaan Kebun Binatang Sriwedari warisan Paku Buwono X harus dipindahkan.

Baca Juga: Tenang, Taman Keceh-Panggung Hiburan Tetap Buka Saat TSTJ Solo Dirombak

Untuk mengelola Taman Jurug dibentuk Yayasan Bina Satwa Taruna dan nama Taman Jurug diganti menjadi Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ. Pada 1997, TSTJ dikelola PT Solo Citra Perkasa sebagai investor. Lalu Pemerintah Kota Solo mengambil alih pengelolaan TSTJ pada 2000.

Pemkot Solo membentuk tim pengelolaan sementara dengan unsur dari Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata, Aset Daerah dan Hukum sampai 2002. Pengelolaan TSTJ diserahkan pada Unit Pengelola TSTJ pada 2006.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya