SOLOPOS.COM - ilustrasi

Puluhan hotel baru siap penuhi Jogja, (ilustrasi)

Puluhan hotel baru siap penuhi Jogja, (ilustrasi)

JOGJA-Puluhan hotel baru penuhi Jogja dalam setahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Perizinan (Dinzin) hingga Februari 2013, akan ada lagi 64 hotel baru. Jumlah itu terdiri dari 48 hotel pada 2012 dan 16 hotel selama 2013.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kabid Pelayanan Perizinan Dinzin Jogja, Golkari Made Yulianto mengatakan pihaknya telah mengeluarkan izin 48 hotel dan penginapan baru selama 2012. Dari jumlah tersebut, 18 diantaranya adalah hotel berbintang. Adapun sebagian lokasi hotel berada di wilayah Ring 1 (Malioboro, Dagen, Mangkubumi dan sekitarnya).

“Sebagian besar telah mengantongi IMBB, bahkan sudah dalam tahap pembangunan. Kedelapan belas tersebut ada yang berbintang dua, tiga dan satu hotel bintang lima. Sisanya hotel melati,” katanya saat ditemui di kantornya, Selasa (12/2/2013).

Sementara selama Februari 2013, dirinya mengaku terdapat 16 pemohon pendirian hotel di Klinik Pelayanan Perizinan (Kliper) Dinzin. Mereka mengisi permohonan untuk membangun hotel. Namun, dinas belum bisa memastikan permohonan itu diterima atau tidak.

“Semuanya belum tentu dibangun dan kami juga masih mencermatinya,” tandasnya.

Penyumbang Pertumbuhan

Sektor pedagangan, hotel dan restoran menyumbang pertumbuhan ekonomi DIY yang pada 2012 tercatat tumbuh 5,32%.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Andy Suwandi mengatakan hampir semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor industri pengolahan yang berkontraksi 2,26 %.

“Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan yang tumbuh 9,95 persen. Diikuti oleh sektor listrik, gas, dan air bersih 7,13 persen; sektor jasa-jasa 7,09 persen; perdagangan, hotel, dan restoran 6,69 persen,” ujarnya, Selasa (5/2/2013).

Perekonomian DIY pada 2012 yang diukur dari kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 5,32%  dibanding 2011. Dimana nilai PDRB atas dasar harga konstan pada 2012 mencapai Rp23,31 triliun, sedangkan pada 2011 sebesar Rp22,13 triliun. Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDRB 2012 naik sebesar Rp5,25 triliun, dari Rp51,79 triliun pada 2011 menjadi sebesar Rp57,03 triliun pada 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya