SOLOPOS.COM - Sejumlah tamanan buah dan sayuran dibudidayakan para guru dan siswa di lingkungan SMPN 1 Sidoharjo, Sragen, Jumat (10/9/2021). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — SMPN 1 Sidoharjo, Sragen, meraih prestasi yang patut dibanggakan. Program sekolah sehat yang digagas sejak tiga tahun lalu diganjar juara II Innovation In School Health Initiative Awards 2021 tingkat Asia Tenggara.

Kegiatan itu diselenggarajan Seameo Tropmed Network Thailand. Prestasi SMPN 1 Sidoharjo ini hanya kalah dari Saint Mary’s University Of Bayombong Filipina yang meraih Juara I. Sementara Juara III diraih Libag Integrated School yang juga dari Filipina.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala SMPN 1 Sidoharjo, Budi Sriyanto, saat ditemui Solopos.com di sekolahnya, Jumat (10/9/2021), mengungkapkan program sekolah sehat dirintis sejak tiga tahun lalu. Awalnya, SMPN 1 Sidoharjo Sragen mendapati fakta sebagian siswa berangkat sekolah tanpa sarapan.

Karena alasan sibuk dengan urusan pekerjaan, para orang tua tidak sempat membuat menu sarapan untuk anak mereka. Sebagai gantinya, mereka memberi uang saku supaya anaknya bisa sarapan di kantin sekolah saat jam istirahat.

Baca Juga: Banyak Warga Sragen Ajukan Izin Hajatan, Ini Aturannya Sesuai Instruksi Bupati

Padahal, pada saat itu, kantin sekolah belum bisa menyajikan menu sarapan sehat bagi siswa. Kala itu masih banyak jajanan di kantin yang mengandung pewarna buatan, pengawet, pemanis, penyedap rasa, dan pengental (5P) yang membuat makanan itu tidak menyehatkan.

“Namanya pendidikan itu tidak bisa dilepaskan dari kesehatan. Kalau anak-anak belajar di kelas tanpa sarapan atau sudah sarapan tapi menunya tidak sehat, tentu mengganggu proses belajar. Kalau tidak sarapan dengan menu sehat, anak tentu kurang berkonsentrasi saat belajar,” paparnya.

Jajanan Kantin Menyehatkan

Berawal dari persoalan itu, SMPN 1 Sidoharjo Sragen kemudian mengevaluasi jajanan di kantin sekolah. Demi kesehatan siswa, pengelola kantin dilarang menjajakkan makanan yang mengandung 5P.

Usulan itu disambut positif pengelola kantin. Akhirnya, mereka hanya mau menjual makanan dan minuman sehat tanpa mengandung 5P. Tidak berhenti sampai di situ, SMPN 1 Sidoharjo juga menciptakan inovasi baru.

Baca Juga: Jadi Vaksinator, Bupati Sragen Sempat Peluk Siswa SMP yang Takut Jarum Suntik

Semua siswa diwajibkan membawa bekal menu sarapan sehat dari rumah. Dengan kebijakan itu, mau tidak mau orang tua siswa harus menyiapkan menu sarapan pagi buat anaknya.

Sesampainya di sekolah, para siswa kemudian menyantap menu sarapan pagi bersama di halaman sekolah. Kegiatan itu dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

“Melalui program sekolah sehat ini, kami bisa meraih Juara I pada lomba Nutrition Goes To School pada 2019. Kami juga mendapatkan piagam bintang satu terkait ketahanan pangan di sekolah dari BPOM. Kebetulan di sekolah kami juga membudidayakan aneka tanaman pangan,” papar Budi Sriyanto.

Program Sarapan Pagi

Datangnya pandemi Covid-19 membuat program sarapan pagi bersama tak bisa dilaksanakan di SMPN 1 Sidoharjo, Sragen. Namun, kegiatan sarapan pagi bersama itu tetap berlangsung secara daring sebelum dimulainya pembelajaran.

Baca Juga: Pengusaha Sragen yang Culik Bocah Madiun Ditangkap, Korban Ternyata Hamil

Rencananya, program sarapan sehat itu akan digelar lagi sebelum dimulai pendidikan tatap muka (PTM) terbatas pada pekan depan. Program sekolah sehat diwujudkan dalam sejumlah kegiatan.

Tidak hanya sarapan bareng dengan menu berimbang, di lingkungan sekolah juga dibudidayakan aneka tanaman sayur dan buah-buahan. Sebulan sekali, siswa juga diminta mengirimkan informasi terkait tinggi dan berat badan mereka.

Dengan begitu, program sekolah sehat ini diharapkan bisa mengantisipasi siswa dari masalah kurang gizi. “Menu sarapan sehat itu tidak harus mewah, tetapi gizinya seimbang. Diutamakan ada sayuran di menu sarapan itu. Tahu dan tempe juga banyak mengandung protein. Kalau memang tidak ada susu, minumnya bisa air putih,” terang Budi.

Penyerahan Piala

Di sela-sela pelaksanaan PTM terbatas sejak Senin (6/9/2021) itu lah kabar baik datang dari Thailand. SMPN 1 Sidoharjo meraih Juara II Innovation In School Health Initiative Award 2021 tingkat Asia Tenggara yang diselenggarakan Seameo Tropmed Network Thailand.

Baca Juga: Jam Mengajar Saat PTM Hanya 25 Menit per Mapel, Guru di Sragen Dituntut Kreatif

“Awalnya kami dapat informasi adanya lomba itu dari website Seameo Tropmed dan medsos. Karena kami punya inovasi di program sekolah sehat, kami ikut lomba itu pada Juni lalu,” jelas Budi Sriyanto.

Budi mengatakan untuk mengikuti lomba itu sekolahnya membuat artikel terkait program sekolah sehat yang disertai dokumen foto dan video. Setelah itu, ada pengumuman SMPN 1 Sidoharjo Sragen masuk tiga besar sehingga harus melakukan presentasi.

“Baru Rabu [8/9/2021] kami diumumkan meraih Juara II. Penyerahan piala digelar secara virtual pada Kamis [9/9/2021],” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya