SOLOPOS.COM - Saptono menunjukkan ikan nila yang dibudidayakan di depan rumah salah satu warga Desa Wisata Ngremboko, Bokesan, Sindumartani, Ngemplak, Selasa (16/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I. N.)

Harianjogja.com, SLEMAN- Dirjen Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Slamet Subiyakto menilai perkembangan budi daya perikanan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, luar biasa, dan pendapatan para petani ikan setempat paling tinggi secara nasional.

“Kami sangat mengapreasi, karena begitu kompak dan banyak jumlah petani ikan yang ada di Kabupaten Sleman dan pendapatan petani ikan paling tinggi secara nasional sesuai catatan BPS tahun 2013,” kata Slamet Subiyakto pada pertemuan rutin tiga bulan sekali Kelompok Petani Ikan bersama Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sleman di Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Rejeki Dusun Pugeran Maguwoharjo, Sleman, Kamis (25/9/2014).

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Menurut dia, diharapkan dalam mengelola budi daya ikan/kelompok selalu membuat catatatan, memilih Induk yang berkualitas, sehingga mendapatkan binih ikan yang baik.

“Selain itu petani ikan harus lebih efektif dalam memberikan makan ikan seghingga meningkatkan hasil produksi ikan,” katanya.

Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Rejeki Sarjono mengatakan, KPI Mina Rejeki berdiri sejak 1996 dengan jumlah anggota delapan orang serta luas lahan hanya 80 meter persegi dan sampai 2014 sudah mencapai 70 orang, mengelola lahan perikanan sampai 20.000 meter per segi.

“Sampai sekarang sudah dapat menyediakan atau mengasilkan 15 ton per bulan ikan konsumsi untuk kebutuhan pasar lokal,” katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Widi Sutikno mengatakan pada musim kemarau ini atau pancaroba dimana air untuk pengairan kolam yang debitnya sangat terbatas atau berkurang, agar para petani ikan dapat memanfatkan air.

“Kolam perikanan supaya dapat memiih budidaya ikan yang tahan terhadap cuaca panas, jangan sampai menebar bibit ikan yang terlalu banyak untuk menghindari kerugian apabila sulit mendapatkan air. Namun untuk wilayah yang melimpah debit airnya, agar dapat meningkatkan produksi hasil ikan dan menambahkan lahan kosong yang belum dimanfaatkan untuk dijadikan lahan perikanan ataupun peritanian, sehingga menambah kesejahteraan petani,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya