SOLOPOS.COM - Istana Pura Mangkunegaran. (Puromangkunegaran.com)

Solopos.com, SOLO — Praja Mangkunegaran Solo dulunya kaya raya lantaran memiliki banyak aset, termasuk dua pabrik gula besar di Colomadu dan Tasikmadu, Karanganyar. Dua pabrik gula tersebut mampu menghasilkan banyak uang bagi Mangkunegaran.

Namun sejak tahun 1946, setelah Indonesia merdeka, semua aset milik Pura Mangkunegaran sudah lepas. Penjelasan tersebut disampaikan Ketua Prodi Sejarah UNS Solo, Susanto, saat dihubungi Solopos.com melalui ponsel, Jumat (4/3/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“’[Aset Pura Mangkunegaran sekarang] Ya istananya itu. Istana saja, pabrik-pabrik sudah tidak. Seperti Kemuning itu kan sebetulnya perusahaan asing yang ada di tanah Mangkunegaran, ya kan. Itu saja sudah ndak bisa sampai sekarang,” terangnya.

Baca Juga: Pencinta Sejarah Solo Yakin Bhre akan Bawa Renaissance di Mangkunegaran

Susanto mengakui sebelum era kemerdekaan RI, Praja Mangkunegaran Solo bergelimang aset dan kekayaan alias kaya raya. “Iya, dulu sangat kaya, sangat kaya, kaya sekali. Sumber uangnya itu kan dari pabrik. Dua pabrik menghasilkan sesuatu luar biasa,” katanya.

Dalam perjalanannya, Susanto menerangkan pada era Mangkunagoro VII tahun 1916 dibentuk Dana Milik Mangkunegaran. Pembentukan Dana Milik yang diurus komisi yang awalnya terdiri dari Raja, superintendent, dan pegawai pangreh Praja.

“Dana Milik ini satu manajemen baru memisahkan antara keuangan istana dan keuangan perusahaan. Keuangan perusahaan ada di Dana Milik. Sehingga uang itu tidak dikelola langsung MN tapi oleh pengurus Dana Milik,” sambungnya.

Baca Juga: Jelajah Pura Mangkunegaran, Istana Megah di Kota Solo

Dana Milik Mangkunegaran

Menurut Susanto, pembentukan Dana Milik merupakan langkah cerdas yang membuat pengelolaan perusahaan aset Mangkunegaran Solo menjadi kian bagus. Bahkan pendapatan yang dikelola Dana Milik itu bukan hanya untuk Mangkunagoro, melainkan juga untuk pergerakan nasional.

Salah satunya Kongres Kebudayaan Jawa saat itu yang salah satu sumber pendanaannya dari Dana Milik Mangkunegaran. Selain itu banyak tempat atau lokasi di Solo yang merupakan hasil pembangunan oleh Pura Mangkunegaran saat itu.

“Sejak itu wah Monumen Pers itu yang membangun MN, lalu RRI sekarang atau SRV yang membangun juga MN, Taman Balekambang, Rumdin Wali Kota. Wah komplet sekali. Kawasan Manahan juga MN yang membangun,” terangnya.

Baca Juga: Penentuan Bhre Jadi Penerus Takhta Mangkunegaran Berdasar Wasiat MN IV?

Ada juga beberapa gedung dan taman-taman seperti Villa Park Banjarsari. Pembangunan-pembangunan tersebut dilakukan di era MN VII. “Anggarannya ya dari dua pabrik tadi. Dari situ kekuatannya luar biasa, termasuk ekspor,” urainya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Purwosari juga menempati lahan yang dulunya milik Mangkunegaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya