Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pendaki itu, Yuichiro Miura, menempuh jalur tenggara yang dulu dirintis pendaki pertama Everest, Sir Edmund Hillary dan sherpa Tenzing Norgay 60 tahun lalu, dan mencapai puncak pada pukul 09.00 waktu setempat. Dia mendaki didampingi tiga pendaki Jepang lain termasuk putranya dan enam sherpa atau pemandu dan pembantu pendakian asal Nepal.
“Rasanya hebat,” katanya kepada keluarga dan pendukungnya di Tokyo melalui telepon satelit. Miura yang pernah empat kali menjalani operasi jantung sebelumnya pernah mendaki Everest pada 2003. Dia kini memecahkan rekor pendaki tertua yang mencapai puncak Everest, yang sebelumnya dicetak oleh warga Nepal Min Bahadur Sherchan, yang mencapai puncak di usia 76 tahun pada 2008 silam.
“Rekor itu tak terlalu penting buat saya,” ujar Miura beberapa waktu lalu sebelum berangkat mendaki. “Yang terpenting adalah berhasil mencapai puncak,” tegasnya.
Menjelang mencapai puncak Miura menginap di ketinggian 8.500 meter di titik bernama Balcony, dan bukannya di ketinggian 8.000 meter di South Col yang biasanya dipakai para pendaki. Perjalanan pendakiannya ini mendapat perhatian luas di Jepang. Tiap haris selalu ada tayangan pembicaraan telepon dan publikasi foto-foto pendakian.
Miura memang bukan orang asing untuk urusan petualangan. Tahun 1970 dia bahkan beraksi menuruni lereng Gunung Everest menggunakan ski dari South Col dan selanjutnya melakukan aksi yang sama di sejumlah gunung tertinggi di tujuh benua. Dia mempersiapkan diri untuk pendakian ini dengan cara berjalan kaki di Tokyo dengan memanggul tas berisi beban berat, dan berlatih berjalan di atas treadmill di dalam ruangan yang kondisinya bisa disetel sehingga memiliki kadar oksigen rendah di rumahnya.
Namun sepertinya rekor Miura sebagai pendaki tertua Everest takkan bertahan lama. Pendaki Nepal yang rekor usianya dipecahkannya, Min Bahadur Sherchan, juga menyatakan bakal mendaki Everest akhir pekan ini. Dia kini berusia 81 tahun.