SOLOPOS.COM - Bonsai sancang berumur 42 tahun terpampang (kiri) saat Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan penghargaan kepada pemilik bonsai tersebut dalam Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 di Alun-alun Sragen, Sabtu (14/5/2022). (Solopos.com/ Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bonsai Sancang milik Andri Kristanto, warga Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi bonsai Best in Show atau bonsai terbaik dari 828 bonsai yang dipamerkan dalam Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 yang dihelat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen di Alun-alun Sragen.

Bonsai terbaik itu lebih dari cukup untuk membeli mobil Mistubishi Pajero Sport.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bendera Best in Show ditancapkan sendiri oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati setelah membuka secara resmi Pameran dan Kontes Bonsai Nasional 2022 itu, Sabtu (14/5/2022) sore.

Dalam momentum pembukaan itu, Bupati sempat mengundi doorprize berupa sepeda motor untuk peserta pameran.

Hadiah itu didapat peserta dengan nomor pendaftaran 0911. Pembukaan pameran bonsai dilakukan secara simbolis dengan pemotongan untaian melati yang melintang di gerbang masuk areal pameran bonsai.

Baca Juga: Bonsai Milik Bupati Yuni Mejeng di Kelas Utama Pameran Bonsai Sragen

Bupati menyerahkan penghargaan kepada pemilik bonsai sancang itu. Bupati sempat berbincang-bincang dengan Andri dan bertanya tentang umur bonsai itu.

Ternyata umur bonsai itu sudah 42 tahun, padahal umur Bupati Yuni pun baru 47 tahun, praktis hanya selisih 5 tahun saja.

“Ini bonsai sancang ori yang saya dapat dari Mandalika sekitar setahun lalu. Harga belinya tidak perlu saya sebutkan. Yang jelas saat beli pertama itu belum terawat dan terkonsep dengan pakem untuk pameran. Untuk membikin konsep formal seperti sekarang ini membutuhkan waktu, ketelitian, dan pengetahuan luar biasa. Untuk membuat alur sesuai pakem pameran itu harus mengoptimalkan semua gerakan pohonnya,” ujar Andri saat ditemui wartawan, Sabtu petang.

Baca Juga: Peringatan Hari Jadi Sragen Mulai Digeber, Ada Pameran 500 Bonsai

Andri mengaku bonsai itu baru kali pertama ikut kontes bonsai nasional, yakni di Sragen. Kebetulan bonsai milik Andri itu ikut di kelas madya.

Andri mengungkapkan banyak yang menanyakan harganya tetapi dirinya masih cinta dengan pohon ini.

“Saya dapat baru setahun. Sekarang kalau dijual sudah lebih dari cukup untuk membeli [mobil Mitsubishi] Pajero Sport lah,” ujarnya.

Andri merendah karena di rumahnya masih ada 10 bonsai yang siap dipamerkan dengan nilai harga sampai Rp1 miliar.

Baca Juga: Tak Hanya Bonsai, Seno Gede Beli Lukisan Ayam Jago Boyolali, Berapa?

Dalam membentuk karakter bonsai dengan pakem pameran, Andri didampingi seorang trainer bonsai nasional, Tanu.

Andri ini oleh kalangan pecinta bonsai Sidoarjo dianggap sebagai sultannya bonsai Sidoarjo.

Ketua Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Sragen, Parsono, juga menancapkan bendera best in class pada bonsai milik Andri itu.

Parsono menerangkan bonsai ini terpilih oleh tim juri sebagai best in show dan best in class.

Baca Juga: Kenapa Bonsai Harganya Mahal?

“Penilaian itu murni dari tim juri dari PPBI pusat. Kami di daerah tidak bisa turut campur dalam penilaian yang dilakukan selama tiga hari,” kata Parsono.

Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen, baru mengetahui bila Sragen memiliki banyak petani bonsai. Yuni berpendapat bonsai ini bagian dari pemberdayaan masyarakat dan masuk dalam kategori ekonomi kreatif.

Saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno datang ke Sragen, Yuni akan mengajaknya untuk melihat pameran bonsai di Sragen dan berdialog dengan para petani bonsai.

Baca Juga: Wow, Bonsai Milik Pemuda Ampel Boyolali Ini Pernah Ditawar Rp30 Juta



“Para petani bonsai ini justru bertahan di kala pandemi Covid-19 yang lalu dan mereka justru bisa mendapat keuntungan. Saya kira ini peluang bagi masyarakat Sragen. Ternyata Sragen memiliki tiga pusat bonsai, yakni di Sambungmacan, Plupuh, dan Tanon. Bahkan di Sambungmacan itu ada dana desa yang digunakan untuk pemberdayaan petani bonsai,” jelasnya.

Yuni melanjutkan Pemkab Sragen mendukung pemberdayaan petani bonsai dengan cara menggelar pameran secara rutin setiap tahun sehingga para petani bonsai dari luar kota berdagangan.

Pameran itu, ujar dia, bagian dari upaya menggairahkan teman-teman petani bonsai karena bonsai di kelas prospek mencapai ratusan pohon.

Baca Juga: Sentra Kuliner Masaran Sragen Sepi, Pameran Bonsai Jadi Harapan

“Dari sekian banyak bonsai itu, saya terkesan dengan bonsai yang kekar dan berwibawa berukuran jumbo. Kalau bisa bonsai itu ditaruh di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sragen itu luar biasa tapi saya tidak berani bertanya harga,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya