SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Biaya pelantikan plus seragam baru untuk calon legislator (caleg)  Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunungkidul terpilih yang memakan uang ratusan juta rupiah dipertanyakan.

Aktivis Jejaring Rakyat Mandiri (Jerami) Rino Caroko menganggap biaya pelantikan yang menggunakan anggaran sebesar Rp359 juta merupakan hal yang tidak logis dan hanya pemborosan. Apalagi, langkah tersebut berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat di Gunungkidul.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

“Masih banyak warga dalam kondisi sengsara. Apalagi saat ini banyak desa-desa yang mulai dilanda kekeringan,” katanya kepada Harianjogja.com, Kamis (5/6/2014).

“Kalau sejak awal sudah berlimpah dengan uang, terus bagaimana kelanjutannya nanti? Takutnya, kepekaan itu memudar padahal mereka-mereka adalah penyambung aspirasi dari warga,” papar Rino.

Harusnya, kata dia, biaya pelantikan tidak sampai ratusan juta karena cukup dengan uang Rp20 juta.

Kepala Bagian Keuangan Sekretariat DPRD Gunungkidul Bambang Riyanto menegaskan anggaraan pelantikan dan pembuatan seragam baru tidak dapat diganggu gugat karena sudah diputuskan. Untuk pembuatan seragam baru, saat ini legislator terpilih sudah pengukuran badan.

Untuk biaya pelantikan sebesar Rp101 juta, Bambang menjelaskan anggaran itu tidak hanya untuk pelantikan anggota Dewan baru. Di dalamnya sudah termasuk untuk pelantikan pimpinan DPRD Gunungkidul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya