SOLOPOS.COM - Para atlet PON dan Peparnas 2021 Papua peraih medali secara simbolis menerima bonus dari Pemkab di Pendapa Rumah Dinas Bupati kompleks Setda Wonogiri, Kamis (23/12/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono).

Solopos.com, WONOGIRI – Atlet peraih medali di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 dari Kabupaten Wonogiri menyebut baru kali ini mendapatkan bonus yang layak dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat.

Pemkab menyerahkan bonus kepada lima atlet peraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasioan (PON) XX Papua dan Peparnas XVI Papua di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri kompleks Sekretariat Daerah (Setda), Kamis (23/12/2021) lalu. Bonus peraih medali perak senilai Rp75 juta dan perunggu Rp50 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Atlet PON dan Peparnas dari Kabupaten Wonogiri tidak ada yang meraih medali emas. Sedianya Pemkab memberi bonus Rp100 juta bagi peraih medali emas.

Baca Juga: Presiden Serahkan Bonus Atlet Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020

Atlet tolak peluru peraih medali perak, Wahyudi, 44, kepada Solopos.com, Sabtu (25/12/2021), mengaku selama menjadi atlet sejak 20 tahun lalu baru kali ini memperoleh bonus yang layak dari Pemkab. Pemkab memberi bonus kepada warga Dusun Bandung RT 002/RW 004, Desa Watusomo, Kecamatan Slogohimo itu saat meraih medali di dua ajang Peparnas sebelumnya.

Namun, menurut Wahyudi, nilai bonus saat itu tak layak karena nilainya terlalu kecil. Sebagai informasi, Wahyudi sebelumnya berlaga di Peparnas Riau 2012 dan Jawa Barat 2016.

Saat bertanding di Peparnas Riau dia menyabet tiga medali emas di nomor tolak peluru, lempar lembing, dan cakram. Pada Peparnas Jawa Barat 2016 Wahyudi menyabet medali emas, perak dan perunggu masing-masing satu medali.

Baca Juga: Jor-Joran Bonus Atlet Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020, Singapura Paling Royal

Medali itu diperolehnya dari tiga cabang olah raga yang sama saat meraih medali di ajang Peparnas Riau.

“Selama 20 tahun menjadi atlet baru kali ini saya menerima bonus yang layak dari Pemkab. Ini menunjukkan Pemkab menghargai prestasi atlet. Ini mendorong saya dan atlet lain terus mengukir prestasi,” kata Wahyudi saat dihubungi.

Dia mengapresiasi Pemkab yang memberi bonus tanpa membedakan antara atlet PON dan Peparnas. Dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah melakukan hal sama. Wahyudi menilai sudah seharusnya atlet PON dan Peparnas diperlakukan adil.

Baca Juga: Bonus Ratusan Juta Rupiah Menanti Atlet Wonogiri Peraih Medali PON Papua

“Dulu nilai bonus dari provinsi berbeda. Atlet peraih medali di PON diberi bonus lebih besar dari pada atlet peraih medali di Peparnas. Kami sama-sama berjuang, tapi sangat disayangkan bonusnya berbeda,” ujar Wahyudi.

Hingga Minggu dia belum mendapat pemberitahuan resmi terkait pemberian bonus dari provinsi. Pengurus cabang olah raga sebelumnya sudah menjanjikan bakal ada bonus bagi atlet peraih medali.

Pengurus juga menjanjikan nilainya bonus untuk atlet peraih medali di Peparnas akan sama dengan atlet peraih medali di PON. “Saya belum tahu bonusnya akan diserahkan tahun ini atau tahun depan,” ulas Wahyudi.

Baca Juga: Hari Ibu, Simak Tips Verawati Istri Bupati Wonogiri Mendidik Anak

Sementara itu, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan Pemkab melalui Komisi Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akan mengembangkan potensi atlet. Program tersebut dilaksanakan berdasar skala prioritas, karena ada keterbatasan anggaran dan fasilitas.

KONI sudah memetakan cabang olahraga (cabor) yang potensial. “Pembinaan olahraga harus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencetak atlet berprestasi,” kata Bupati.

Untuk diketahui, atlet PON peraih medali dari Kabupaten Wonogiri, yakni Damar Rizqi Wibowo warga Kecamatan Wonogiri meraih medali perunggu di nomor judo kelas 100 kg. Sementara, atlet Peparnas dari Kabupaten Wonogiri peraih medali terdiri atas Wahyudi warga Kecamatan Slogohimo, peraih medali perak di nomor tolak peluru kelas F.55 dan Sutadi warga Kecamatan Sidoharjo, peraih medali perak di nomor tenis meja beregu putra open dan medali perunggu di nomor tenis meja tunggal putra.

Baca Juga: Staf Kebersihan Wisma Atlet Diduga Kena Omicron dari Pelaku Perjalanan

Selain itu, Arif Wirawan, warga Kecamatan Sidoharjo, peraih medali perunggu di nomor panahan kelas W.2 dan Taufiq Abdul Karim, peraih medali perunggu di nomor blind judo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya