SOLOPOS.COM - Tim Peneliti Cagar Budaya bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali melakukan peninjauan Situs Candi di Kecamatan Musuk, Boyolali, Jumat (26/8/2022). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI — Kecamatan Musuk di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), ternyata menyimpan banyak situs sejarah. Banyak situs bersejarah yang ditemukan di Kecamatan Musuk Boyolali, salah satunya adalah situs candi.

Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Biyanto, menyebut Kecamatan Musuk berpotensi besar untuk penemuan situs-situs sejarah. “Yang sudah kami selamatkan di kepurbakalaan kisaran 20 persen dari daerah musuk. Jumlahnya hingga puluhan mungkin, patung, arca, yang sudah diselamatkan,” ucap dia kepada wartawan, Jumat (26/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu situs sejarah yang masih dalam tahap penyelamatan adalah situs candi di Dusun II, Desa Musuk, Kecamatan Musuk Boyolali, tepatnya sebelah Timur SMPN 1 Musuk.

Ekspedisi Mudik 2024

Biyanto menjelaskan situs candi tersebut sudah ditinjau beberapa kali, peninjauan yang terakhir dilakukan pada September 2021. “Kami akan melakukan tindak lanjutnya, yaitu komunikasi dengan pemerintah setempat, kaitannya dengan keberadaan batu candi tersebut,” ucap dia.

Komunikasi yang dilakukan berkaitan dengan status tanah pada lokasi ditemukannya situs candi di Kecamatan Musuk Boyolali itu. “Pertama kami akan komunikasi dulu dengan pemilik tanah, siapa tau tanah ini bukan milik pribadi, tapi milik pemerintah. Akhirnya kami akan semakin mudah untuk menindaklanjuti,” ucap dia.

Baca juga: Riset Belanda Ungkap Tiga dari 10 Situs Jawa Kuno di Boyolali Hilang

Peneliti Cagar Budaya Independen, Rendra Agusta mengatakan situs candi yang ditemukan di Kecamatan Musuk Boyolali itu tergolong langka. Hal itu dikarenakan situs candi jarang ditemukan di Musuk.

“Tidak banyak candi yang ada di lereng timur Merapi, hanya ada beberapa titik dan semuanya reruntuhan. Mungkin ini sebagai prototipe awal penemuan candi,” ucap dia.

Dari kode yang terukir di batu, candi tersebur diperkirakan sudah dicatat sejak zaman kolonial. Karena pada masa kolonial, banyak orang-orang Belanda yang menyebar ke Musuk. Selain itu, laporan dari warga terkait situs candi sudah ada sejak awal tahun 2000.

Baca juga: Benda Bersejarah Boyolali: Pripih Ringinlarik Musuk dari Emas, Penemu dan Pemilik Lahan Diberi Kompensasi

Dari pengamatan Rendra, situs candi yang ditemukan di Musuk sudah berbentuk reruntuhan. “Yang jelas ini ada reruntuhan candi, ini ada Kemuncak, kemudian di belakang ada zoni, kemudian ada lingga semu. Dari temuan itu kami udah tau bahwa ini satu struktur candi,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya