SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka (kanan), saat memimpin konferensi pers tentang kawasan Sriwedari Solo, di Balai Kota Solo, Jumat (24/12/2021). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Museum Wayang Orang yang dilengkapi dengan fasilitas teater modern akan dibangun di bekas Gedung Wayang Orang Sriwedari.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyiapkan masterplan penataan kawasan Sriwedari yang akan dilanjutkan realisasinya 2022. Tak main-main, anggaran yang dibutuhkan untuk penataan kawasan itu hingga ratusan miliar rupiah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Seperti disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, saat menjawab pertanyaan Solopos.com ketika konferensi pers tentang Kawasan Sriwedari di Ruang Bale Tawangarum Kompleks Balai Kota Solo, Jumat (24/12/2021) siang.

Baca Juga: Rudy Dukung Gibran Tata dan Bangun Kawasan Sriwedari Solo

Dia memberikan penjelasan masterplan penataan Sriwedari mewakili Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang sebenarnya hadir dalam acara tersebut. Namun, Gibran memilih mewakilkan kepada Ahyani untuk memberi penjelasan.

Menurut Ahyani masterplan Sriwedari sudah dikonsep dan masuk dalam RPJMD maupun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Solo. Di situ disebutkan kawasan Sriwedari ditata menjadi kawasan yang difokuskan untuk kegiatan budaya.

Sebab hingga saat ini masih terdapat Monumen PON di kawasan Sriwedari. Yang juga penting menurut dia adanya Museum Keris, bangunan peninggalan rumah sakit jiwa (RSJ), serta Gedung Wayang Orang (WO) Sriwedari.

Baca Juga: Ini Kah BUMN yang akan Beri Dana CSR Penataan Kawasan Sriwedari Solo?

“Untuk Gedung Wayang Orang akan dijadikan Museum Wayang Orang, dan akan menjadi satu-satunya yang ada di Indonesia. Tapi akan dibangun gedung wayang orang/teater lebih representatif dengan desain modern,” kata dia.

Bangunan-bangunan itu, menurut Ahyani, akan ditata dan dipercantik sebagai ruang terbuka dan taman, termasuk Segaran. Yang disebut terakhir akan dikembalikan seperti kondisi awal dengan keberadaan pulau kecil di tengah.

Di pulau itu akan dibuat bangunan seperti gazebo untuk pementasan berbagai kesenian, termasuk musik. “Segaran dikembalikan dengan desain yang sama seperti dulu, ada jembatannya. Segaran bisa untuk wisata air,” tutur dia.

Baca Juga: Ahli Waris Tanah Sriwedari Solo Sebut Gibran Tengah Dijerumuskan

Ihwal kebutuhan anggaran atau biaya penataan kawasan, menurut Ahyani diperkirakan mencapai Rp200 miliar. Tapi kebutuhan dana sebesar itu belum termasuk kebutuhan pembangunan sejumlah gedung atau bangunan barunya.

Menilik adanya rencana pembangunan sejumlah bangunan atau gedung, Ahyani menyebut estimasi anggarannya cukup besar. Salah satu yang menyedot anggaran besar yaitu pembangunan gedung teater modern yang cukup besar.

Ada juga pembuatan bangunan penunjang di area parkir yang dilengkapi fasilitas-fasilitas bisnis kreatif. Bila hanya anggaran penataan kawasan (tidak termasuk pembangunan gedung), dana yang dibutuhkan sekira Rp200 miliar.

Baca Juga: Segaran Taman Sriwedari Perpaduan Laut dan Gunung

“Itu belum untuk gedung-gedung. Karena gedung teater modern kita nanti mengacu teater modern di Indonesia dan luar negeri, di mana teater modern bisa mengakomodasi perform seni tradisional utamanya wayang,” papar dia.

Tapi tidak menutup kemungkinan gedung itu dipakai untuk berbagai pentas kesenian lainnya. Besaran anggaran penataan Rp200 miliar. Ahyani menyebut anggaran itu sudah termasuk pembangunan Masjid Sriwedari yang telah berjalan.

Sedangkan Gibran Rakabuming Raka saat membuka konferensi pers tentang Kawasan Sriwedari menyatakan komitmen Pemkot Solo memelihara, merawat dan mengelola kawasan Sriwedari sebagai cagar budaya dan ruang publik.

Baca Juga: Kuasa Hukum Ahli Waris Sriwedari Solo: Silakan Membangun Kalau Berani!

“Sesuai dengan rencana tata ruang wilayah yang akan dikembalikan fungsinya sebagai fungsi adal dulu, sebagai ruang terbuka. Ini dulu sebagai Bonrojo. Sehingga masyarakat khususnya Solo bisa menikmati Sriwedari,” tegas dia.

Gibran menyatakan Pemkot Solo akan terus berupaya dan berjuang agar tanah Sriwedari tetap menjadi ruang publik masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya