SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan ketua OSIS. (JIBI/Solopos/Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, KARANGANYAR--KPU Karanganyar memberikan pembelajaran demokrasi sejak dini kepada calon pemilih pemula melalui pemilihan Ketua OSIS SMA/SMK/MA serentak pada 9 September.

Bagaimana bisa selama pandemi Covid-19 ini sekolah menyelenggarakan pemilihan Ketua OSIS serentak. Padahal siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karanganyar, Triastuti Suryandari, menyampaikan PJJ dan pandemi Covid-19 tidak lantas menghalangi pembelajaran demokrasi untuk calon pemilih pemula.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

KPU memulai langkah menjalin kerja sama dengan SMA/SMK/MA se-Kabupaten Karanganyar. Total 53 SMA/SMK/MA di Kabupaten Karanganyar dengan perincian 14 SMA, 33 SMK, dan 6 MA. Tetapi, informasi yang dihimpun Solopos.com hingga Kamis (27/8/2020), baru 48 sekolah yang menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan KPU Karanganyar.

Siap-Siap Ya, Karanganyar akan Denda Warga yang Malas Pakai Masker

"Terkait pendidikan demokrasi di kalangan siswa. Kami berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar. Penandatangan MoU mulai dilaksanakan Jumat [14/8/2020] di Kantor KPU Karanganyar," tutur Trias, sapaan akrabnya, melalui siaran pers yang diterima Solopos.com, Jumat (28/8/2020).

KPU Karanganyar memulai pendidikan demokrasi dengan memberikan pendampingan pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS atau disingkat Milkoi. Trias menjelaskan pemilihan Ketua OSIS serentak dilaksanakan secara daring. Masing-masing sekolah memanfaatkan teknologi.

“Kami mencoba mengenalkan sistem pemilihan seperti pemilu sebenarnya. Milkoi ini sebagai miniatur pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak,” ujar dia.

Antisipasi Karhutla, Perhutani akan Bikin Bak Penampungan Air di Lereng Lawu Karanganyar

KPU memberikan panduan tahapan dan program. Dimulai dari pembentukan panitia, sosialisasi, pendataan pemilih, pencalonan, penetapan calon, kampanye, masa tenang, dan pemungutan suara serentak pada 9 September. KPU menyerahkan semua tahapan kepada sekolah.

"Kami hanya mendampingi. Ada yang kami bantu lewat website KPU. Pencalonan dan pengumuman hasil akhir. Selebihnya menjadi kewenangan masing-masing sekolah. Setelah seluruh calon ditetapkan, data dikirim ke KPU dan akan kami pasang di website KPU," tutur dia.

 

Platform Medsos

Anggota Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi dan SDM KPU Karanganyar, Devid Wahyuningtyas, menambahkan setiap sekolah dipersilakan menggunakan media sosial dan platform lain. Devid mencontohkan sekolah boleh menggunakan Google Meet untuk mengundang calon Ketua OSIS saat kampanye visi-misi.

Mahfud Md Jadi Mendagri Ad Interim, Ada Apa dengan Tito?

"Media kampanye melalui daring. Ada yang penyampaian visi misi direkam lalu dishare ke grup kelas. Ada yang live debat melalui Instagram. Proses itu diserahkan ke masing-masing sekolah," tutur Devid saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (28/8/2020).

Devid berharap pelajar yang menjadi calon pemilih pemula itu dapat belajar lebih awal tentang demokrasi. Pengalaman pemilihan OSIS serentak bisa menjadi bekal saat mereka terjun ke pemilihan umum. "Program itu sebetulnya sebagai salah satu strategi kami menyiapkan sumber daya manusia. Kaderisasi untuk pemilihan umum mendatang. Supaya calon pemilih pemula ini lebih paham dengan tahapan dan kepanitiaan."

Indahnya Curug Silawe, Tempat Mandi Para Bidadari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya