SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo resmikan Pasar Go Digital (Pagoda) di Pasar Kepuh, Nguter, Sukoharjo, Rabu (26/10/2022). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo meresmikan program pasar go digital secara simbolis di Pasar Kepuh, Nguter, Sukoharjo, Rabu (26/10/2022). Saat ini total ada 5 pasar yang telah melayani go digital.

Konsep pasar digital yang dimaksud yakni pembayaran retribusi secara elektronik atau e-retribusi, serta adanya jual beli dengan memanfaatkan aplikasi grab mart. 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Sukoharjo, Iwan Setiyono, Rabu (26/10/2022) mengatakan dasar pelaksanaan kegiatan merujuk pada Perda 12/2017 tentang retribusi daerah.

Pelaksanaan pasar juga berdasarkan pada Perbup 21/2018 tentang petunjuk pelaksanaan pemungutan retribusi pelayanan pasar dan Perda 6/2021 tahun anggaran 2022.

Iwan mengatakan maksud dan tujuan esensi penerapan launching pasar digital ini bertumpu pada dua hal yaitu retribusi pasar dan juga marketing.

Baca juga: Pemerintah Dorong Digitalisasi UMKM di Era Ekonomi Digital

“Manfaatnya untuk memudahkan membayar retribusi pasar dan dapat menyelesaikan permasalahan yang selama ini terjadi di dalam pengelolaan retribusi manual. Disamping itu untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas dan realtime dalam penerimaan retribusi,” terang Iwan.

Program pasar di Sukoharjo go digital  ini sekaligus untuk mewujudkan smart city, menyukseskan gerakan nontunai, dan membudidayakan menabung serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sukoharjo.

Selain itu, diharapkan program digitalisasi ini dapat meningkatkan omzet juga memberikan kemudahan kepada konsumen dalam berbelanja di pasar.

Tak hanya itu, program tersebut sekaligus untuk mengikuti tren saat ini yang sudah menggunakan perangkat digital. Sehingga Disdagkop UMKM berusaha mendorong pedagang berjualan melalui gawai selain penjualan konvensional.

“Harapan kami kondisi pasar tradisional bisa tetap eksis bersaing dengan pasar modern. Karena sekarang ini pasar modern sudah masuk pasar digital. Semula hanya ada 5 pedagang yang on board di Aplikasi Grab Mart, tetapi selama 3 bulan kami berkolaborasi saat ini sudah ada 110 pedagang yang sudah on boarding,” urai Iwan.

Baca juga: Akhirnya, Polemik Pasar Ir Soekarno antara Pemkab Sukoharjo dan PT Ampuh Clear!

Selama tiga bulan itu pihaknya telah mencoba beberapa kali bertransaksi, tercatat hingga Oktober 2022 omzet tersebut terkumpul sekitar Rp14 juta.

Lebih lanjut, digital marketing diharapkan bisa memperluas jaringan penjualan bagi para pedagang pasar yang bekerjasama dengan Grab yang difasilitasi Disdagkop UKM Sukoharjo.

Seperti diketahui untuk meningkatkan omzet pedagang pasar didorong untuk memanfaatkan aplikasi platform digital Grabmart.

Sebelumnya, sejak 2018 Disdagkop UKM telah bekerja sama dengan Bank Jateng untuk mengadakan pilot project terkait transaksi nontunai dengan memanfaatkan retribusi pasar dengan Pasar Grogol dan Pasar Nguter.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani mengatakan sosialisasi mengenai pasar digital harus di gencarkan, aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Sukoharjo harus menjadi contoh bagi warga lain untuk menggunakan pasar go digital.

Baca juga: 15 Pasar di Sukoharjo Tertib Ukur, Pemkab Terima Penghargaan dari Kemendag

Bupati Etik berharap pasar digital ini dapat menjadi percontohan di kabupaten lain.

“Sosialisasi nanti akan digencarkan dari tiap-tiap kepala pasar, organisasi perangkat daerah [OPD], tim penggerak PKK, kepala desa, kepala lurah, semuanya. Tetapi nanti harus jadi contoh dulu, Kepala OPD semuanya menggerakkan ASNnya dulu, kemudian lurah pasar dari keluarganya dulu biar nanti getok tular,” terang Bupati Etik saat dijumpai usai peresmian.

Melalui pasar digital ini diharapkan masyarakat tidak perlu repot mengingat pembeli bisa berbelanja kebutuhan pokok dari rumah melalui aplikasi. Nantinya pasar tradisional di Sukoharjo go digital diharapkan bisa menyeluruh di 26 pasar tradisional lainnya.

Menurutnya sampai saat ini baru ada 110 kios yang mengikuti program itu, dia berharap program tersebut dapat bermanfaat dan disambut baik oleh masyarakat Sukoharjo.

Baca juga: Duh Mi Instan di Pasar Sukoharjo Mulai Naik, sampai 3 Kali Lipat?

“Kemarin saya sudah mencoba membeli ayam di pasar melalui aplikasi. Apa pun bisa [dipesan menggunakan aplikasi] dari makanan, lauk, sayur, buah bisa semua. Mudah-mudahan bisa disambut oleh masyarakat Sukoharjo,” terang Bupati Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya