SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

180512_SOLO_NAPAK BUDAYA SAMANHUDI_BUR5

Napak tilas Samanhudi (Dok/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Somasi yang dilayangkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sondakan atas pembatalan sepihak field trip (kunjungan peserta) dalam rangkaian World Toilet Sumiit (WTS) 2013 ditanggapi bijak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Disbudpar selaku panitia lokal WTS meminta maaf atas tindakan wanprestasi tersebut.

“Kami minta maaf, kemarin hanya miskomusikasi saja,” ujar Kepala Disbudpar, Widdi Srihanto, saat dihubungi wartawan, Selasa (8/10/2013).

Sebelumnya, Kelurahan Sondakan mengaku mendapat surat dari Disbudpar ihwal field trip WTS tertanggal 30 September. Surat itu pun menjadi acuan kelurahan merekomendasikan Pokdarwis Sondakan dan Napak Budaya Samanhoedi (NBS) 2013 untuk menyiapkan segala keperluan penyambutan tamu. Sayang hingga hari H, kejelasan agenda itu tak kunjung diterima.
Disinggung ketidakprofesionalan tersebut, Widdi enggan berkomentar banyak. Pihaknya hanya mengatakan kejadian itu akan menjadi pembelajaran bagi Disbudpar untuk mengelola acara lebih baik.

“Saya tidak mau banyak ngomong. Yang jelas ini menjadi bahan evaluasi ke depan,” tuturnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan membuat surat sebagai tanda permintaan maaf tertulis kepada Pokdarwis. Hingga somasi dikirimkan, Senin (7/10/2013), Widdi mengaku belum berkomunikasi dengan Pokdarwis ihwal materi tuntutan.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Sondakan, Andri Albicia Hamzah, mengakui belum ada satu pun panitia WTS maupun Disbudpar yang menemui pihaknya. Albicia berharap ada iktikad baik dari Disbudpar untuk mengklirkan masalah tersebut.

“Sampai sekarang kami belum tahu respons panitia seperti apa,” ujarnya.

Namun demikian, pihaknya masih membuka pintu maaf atas persoalan yang menimbulkan kerugian materi Rp10 juta tersebut. Albicia mengaku belum akan memberikan deadline atas jawaban somasi. Lebih jauh, pihaknya kembali menegaskan pelayangan somasi itu tidak ada hubungannya dengan permintaan ganti rugi.

“Kami hanya tidak ingin diremehkan. Jangan sampai kesalahan serupa terjadi lagi di masa depan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya