SOLOPOS.COM - Peserta The 38th CISM World Military Parachuting Championship 2014 melintas di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Kamis (18/9/2014). Kirab tersebut diikuti ratusan peserta dari 42 negara. (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR–World Military Parachuting Championship (WMPC) 2014 digelar di Solo. Ratusan bule dengan mengenakan pakaian militer menyusuri Jl. Slamet Riyadi, Kamis (18/9/2014) sore. Mereka berjalan rapi di sepanjang jalanan kota tersebut.

Ratusan bule yang merupakan tentara 42 negara dari lima benua di dunia, termasuk TNI itu bukan untuk berperang. Melainkan, mereka sedang mengikuti kirab seni budaya dalam rangka menyambut pembukaan kejuaraan terjun payung internasional militer atau World Military Parachuting Championship (WMPC) 2014 ke-38 di Solo.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Rute kirab dimulai dari Ngarsopuran dan finis di Balai Kota Solo. Kirab para bule tersebut disambut hangat oleh ribuan masyarakat. Suara riuh tepuk tangan warga pun menghiasi jalanan Jl. Slamet Riyadi.

Sementara, ratusan bule itu pun membalasnya dengan senyuman dan lambaian tangan kepada masyarakat. Bahkan, bule itu tidak canggung bercengkerama dan mengabadikan momen dengan foto bersama masyarakat setempat.

Di belakang rombongan bule itu tampak iringanan prajurit Wrekso Projo Satpol PP Kota Solo. Kirab juga dimeriahkan oleh puluhan peserta dari Red Batik Solo Community.

Sebelumnya, kirab dipimpin langsung oleh Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo dan Wakil Wali Kota, Achmad Purnomo. Mereka tampak menaiki kereta kencana dengan didampingi sejumlah pejabat TNI.

Saat itu, Rudy mengenakan kostum Werkudoro, sedangkan Achmad Purnomo mengenakan kostum Bisma.

Peserta kirab pun berhenti di panggung yang ada di Jl. Jenderal Sudirman, Solo. Di lokasi tersebut, peserta kirab dari 42 negara disuguhi oleh berbagai pertunjukan budaya, salah satunya pertunjukan Sendratari Pelangi Dirgantara Indonesia.

Peserta WMPC 2014 pun terkagum-kagum dengan pertunjukan budaya yang mengenakan berbagai macam kostum wayang, merak, hingga Cendrawasih. Kostum red batik yang terbuat dari anyaman bambu dan biji-bijian pun membuat bule terkesan.

Salah satu peserta WMPC 2014 asal Sri Lanka, Wg. Cdr. Jagath Godakanda, mengaku kagum dengan kirab. Pasalnya, selain untuk berlomba, peserta juga diajak langsung untuk merasakan kirab budaya.

Menurutnya, pertunjukan yang ditampilkan Kamis sore itu sangat berbeda dengan budaya yang selama ini dia lihat di negara lain. Bahkan, dia bakal merasa kangen dengan Indonesia jika kelak pulang ke tanah airnya.

“Very interesting cultural performances and I had not seen in other countries. I will miss this city, the people was very friendly,” paparnya kepada Solopos.com di lokasi, Kamis.

Sementara, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, berharap dengan kirab itu bisa berkesan bagi peserta lomba terjun payung.

“Dengan pertunjukan ini, budaya bangsa Indonesia bisa dikenal oleh bangsa lain,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Ketua Pelaksana Kejuaraan Terjun Payung Militer Internasional, Brigjen TNI Endang Sodik, menambahkan total ada 42 negara yang mengikuti kejuaraan tersebut.

“Hingga saat ini tercatat ada 42 negara yang mengikuti kejuaraan terjun payung. Dengan adanya kirab ini, harapannya bisa memberikan kesan kepada semua negara peserta kirab. Seperti inilah Indonesia, demikianlah Jawa Tengah dan seperti inilah Solo, biar ngangeni,” paparnya kepada wartawan di lokasi, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya