SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menaruh ekspektasi besar atas pergelaran International <em>Workshop on UI Green Metric</em> (<em>IWGM</em>) <em>2018</em> di kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah. Ajang pemeringkatan kampus berbasis ramah lingkungan tersebut diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kondisi alam.</p><p>"Pemeringkatan ini tentunya bisa menjadi model untuk dikembangkan di pemeringkatan lain. Dan dengan adanya pemeringkatan ini semua pihak bisa terlibat dalam mengatasi isu lingkungan dan perubahan iklim,&rdquo; tutur Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Agus Justianto, Senin (9/4/2018).</p><p>Menurut Agus, selama ini pemerintah sangat <em>concern</em> di isu-isu lingkungan seperti perubahan iklim, polusi dan lainnya. Hanya saja, penanganan masalah lingkungan tidak bisa dihadapi sendiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.</p><p>Dengan keterlibatan kalangan kampus, virus positif soal arti penting konsep pembangunan ramah lingkungan bakal lebih tersebar. &ldquo;Kita sekarang menghadapi isu perubahan iklim. Tentu akan memberi dampak tidak hanya di aktivitas kita sehari-sehari tapi juga bagi kehidupan di bumi. Karenanya dampak kerusakan lingkungan harus jadi perhatian dan diharapkan semua pihak berpartisipasi untuk mengatasi,&rdquo; tambahnya.</p><p>Ketua Pelaksana IWGM 2018 Prof Hadiyanto menyampaikan tujuan workshop adalah untuk memberikan wadah sharing pengalaman dan strategi kampus-kampus dunia dalam pengelolaan lingkungannya. Pelaksanaan <em>Workshop</em> <em>UI Green Metric</em> dilakukan pada tingkat nasional dan internasional. Dan kampus Undip sebagai koordinator nasional diberikan amanah untuk menyelenggarakan kedua <em>workshop</em> tersebut.</p><p>&ldquo;<em>Workshop UI Green Metric</em> tingkat nasional telah diselenggarakan tahun 2017 dan tahun ini Undip menyelenggarakan workshop UI Green metric untuk tingkat internasional yang ke-4 setelah tahun sebelumnya diselenggarakan di Turki,&rdquo; tuturnya.</p><p>Peserta dan pembicara yang hadir di workshop selama tiga hari ini, 8-10 April, ada 140 delegasi dari 23 negara. Selain Indonesia, juga ada akademisi dari Malaysia, Bahrain, Portugal, Hungary, Taiwan, Mexico, Italy, China, Spain, USA, Vietnam, Colombia, Thailand, Iran, Sri Langka, Tuerky, Kazakhstan, Rusia, Brazil, Lebanon, Jordan, Latvia, UK, Ireland dan India.</p><p>Wakil Rektor Undip Bidang Inovasi dan Kerja Sama Prof. Ambarianto menyatakan selama ini kampusnya sangat konsen pada pengelolaan yang ramah lingkungan. Di Green Matrick ada indikator yang sesuai policy Undip, seperti meminimalisasi penggunaan energi, penggunaan air serta meminimalisir sampah.</p><p>&ldquo;Karena kesadaran kita akan sustainable kampus sangat besar. Bahwa salah satu alasan mahasiswa pilih kampus adalah lingkungan,&rdquo; katanya.</p><p>Di sisi lain, kendati menjadi wadah sharing kampus dunia namun IWGM dicetuskan oleh civitas akademika Indonesia. Karena itu, Undip punya tanggung jawab moral untuk menyuportnya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya