SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, memberi keterangan ihwal pembelajaran tatap muka kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (20/9/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri hingga kini belum memberi kepastian kapan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan dia belum berani berspekualasi tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Sebenarnya Wonogiri dapat melaksanakan pembelajaran tersebut lantaran berada di zonasi kuning atau tingkat risiko penularan Covid-19 rendah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, Bupati tak serta merta akan mengambil keputusan untuk memulai pembelajaran tatap muka sebelum masyarakat konsisten mempertahankan risiko penularan Covid-19 tetap rendah. Jika zona kuning dapat dipertahankan, bahkan menjadi hijau atau Wonogiri tak ada kasus, bukan tidak mungkin kebijakan penerapan pembelajaran tatap muka akan diambil.

Pekan Ini, Penataan Lima Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20 Dimulai

“Soal zonasi risiko penularan Covid-19 fluktuatif sekali, jadi kami belum berani berspekulasi,” kata Bupati saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Sekretariat Daerah, Jumat (18/9/2020).

Dia juga ingin para siswa segera bisa sekolah seperti sebelumnya. Bupati meminta warga tak kendur dalam melawan Covid-19. Warga harus konsisten menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19.

Penekanan itu sering dia sampaikan di forum-forum agar warga menyadari Covid-19 di Wonogiri masih ada. “Komitmen untuk memerangi Covid-19 ini yang kami kuatkan lagi sekarang ini,” imbuh Bupati.

Oleh karena itu hingga kini dia belum mencabut surat edaran pelarangan tempat wisata beroperasi. Bupati juga belum membuka lagi ajang car free Sunday atau Minggu bebas kendaraan yang digelar di Jl. Ir. Soekarno setiap Minggu. Selain itu Bupati belum mengizinkan pedagang kaki lima berjualan di kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti.

Meski banyak pihak mengajukan permohonan agar tempat wisata boleh dibuka dan pedagang boleh berjualan di alun-alun, Bupati tetap pada pendirian. “Ke depan kalau status epidemiologi Wonogiri menjadi hijau, sejak awal saya sudah menyampaikan pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan dengan cara 30 persen masuk pagi, 30 persen masuk siang, dan 40 persen tetap online [pembelajaran jarak jauh atau PJJ],” ulas Bupati.

Tingkat SMA

Ketua MKKS SMA Wonogiri, Sentot, mengatakan apabila Pemkab membolehkan sekolah menjalankan pembelajaran tatap muka, SMA-SMA di Wonogiri melalui MKKS akan menginformasikannya kepada otoritas Cabang Dinas agar selanjutnya disampaikan kepada Disdikbud Jateng. Selanjutnya Disdikbud Jateng akan memutuskan SMA di Wonogiri boleh atau tidak boleh menjalankan PTM.

“Kalau Disdikbud Jateng memberi lampu hijau, SMA di Wonogiri akan menerapkan pembelajaran tatap muka. Kalau diputuskan SMA di Wonogiri tak boleh menjalankan pembelajaran tatap muka ya harus mematuhi,” kata Kepala SMAN 3 Wonogiri itu.

Pertanyaan kapan pembelajaran tatap muka banyak dilontarkan warga Wonogiri melalui media sosial. Mereka menyinggung hal itu saat ada pihak yang mengunggah berita tentang kebijakan Pemkab. Sebelumnya, Pemkab sempat berencana akan menjalankan pembelajaran tatap muka. Namun, rencana itu dibatalkan karena kasus Covid-19 meningkat.

Tertular Pedagang Pasar, 9 Warga Kulonprogo DIY Positif Covid-19

Informasi yang dihimpun Solopos.com, hingga Sabtu (19/9/2020) kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 Wonogiri di Wonogiri tercatat 15 kasus. Sebanyak 12 orang dirawat di rumah sakit di Wonogiri maupun luar Wonogiri dan tiga orang lainnya menjalani karantina khusus. Akumulasi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tercatat 217 kasus dengan delapan orang di antaranya meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya