Wonogiri Terancam Kekurangan Tenaga PPS

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Kabupaten Wonogiri terancam kekurangan tenaga panitia pemungutan suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan menyusul diberlakukannya syarat pendidikan minimal SMA atau sederajat bagi anggota PPS.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Syarat itu membuat sedikitnya 76 orang calon anggota PPS yang telah mendaftarkan diri dipastikan gagal. Akibatnya, kebutuhan tenaga PPS sebanyak 881 orang tersebar di 294 desa/kelurahan sampai saat ini belum terpenuhi.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri, Joko Purnomo, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Jumat (16/11/2012), mengungkapkan sebenarnya pendaftar anggota PPS mencapai 887 orang. Sayangnya, dari jumlah itu 76 orang dipastikan gagal lantaran tidak memenuhi syarat minimal usia 25 tahun dan tingkat pendidikan minimal SMA atau sederajat.

“Pendaftaran PPS [seharusnya] sudah ditutup Jumat [9/11/2012] minggu lalu, ternyata dari hasil seleksi administrasi ada 76 orang yang tidak memenuhi syarat. Jadi, saat ini jumlah pendaftar PPS tercatat baru 811 orang atau masih kurang 70 orang lagi,” terang Joko.

Ketentuan pendidikan minimal SMA atau sederajat sendiri merupakan amanat Undang-undang (UU) No 15/2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Sebelum aturan itu ditetapkan, anggota PPS hanya disyaratkan bisa membaca dan menulis. Di Wonogiri aturan anyar tersebut baru kali ini diterapkan menjelang pemilihan gubernur (pilgub) 2013.

Sementara ini, untuk mengatasi kekurangan jumlah PPS, Joko menjelaskan KPU Wonogiri telah berinisiatif membuka kembali pendaftaran calon anggota PPS. Penyerahan formulir pendaftaran ditunggu sampai hari terakhir seleksi wawancara PPS, yang dijadwalkan berlangsung Rabu-Jumat (21-23/11/2012).

“Pendaftaran akhirnya kami perpanjang untuk memenuhi kuota. Kalau nanti tetap tidak terpenuhi tentu akan kami komunikasikan ke KPU pusat bagaimana baiknya,” ujarnya.