Solopos.com,WONOGIRI – Kebijakan Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah yang mengarahkan wilayah selatan dijadikan kawasan industri sangat tepat. Sebab ada kesenjangan perekonomian antara warga di kota atau utara dengan di wilayah selatan.
Hal itu dapat dilihat dari statistik jumlah proyek atau kegiatan usaha mikro dan kecil di setiap kecamatan di Wonogiri yang dirilis Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Wonogiri. Dari data itu jumlah kegiatan usaha di daerah selatan tertinggal jauh dari daerah Wonogiri Kota atau utara.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kecamatan dengan jumlah kegiatan usaha terbanyak berada di Kecamatan Wonogiri dengan jumlah usaha sebanyak 772 usaha. Kemudian disusul Kecamatan Selogiri berjumlah 477 usaha, Kecamatan Ngadirojo sebanyak 380 usaha, Kecamatan Purwantoro sebanyak 377 usaha dan Kecamatan Jatisrono sebanyak 346 usaha. Lima kecamatan itu berada di wilayah Wonogiri utara dan timur.
Baca juga: WGM Wonogiri Dirombak Mirip Guatape: Ada Bianglala - Infinity Pool
Adapun dua posisi terendah kegiatan usaha di Wonogiri berada di Kecamatan Paranggupito dengan jumlah usaha sebanyak 18 usaha dan Kecamatan Giritontro berjumlah 30 usaha. Keduanya merupakan kecamatan yang berlokasi di Wonogiri selatan.
Sedangkan dua kecamatan daerah selatan lainnya, Kecamatan Giriwoyo menempati urutan 14 dengan jumlah usaha sebanyak 179 usaha dan Kecamatan Pracimantoro urutan ke 12 dengan jumlah usaha 199 usaha.
Baca juga: Tak Cuma di STP, Pemudik Datang ke Solo Boleh Karantina di Hotel
Wonogiri Selatan Jadi Prioritas
Kepala Seksi Pengolahan Data, Dinas PMPTSP Wonogiri, Sriyanto, mengatakan Pemkab Wonogiri memprioritaskan daerah selatan untuk kawasan industri karena daerah Wonogiri utara dan timur sudah lebih dewasa dan mapan dari segi perekonomiannya. Sedangkan Wonogiri selatan butuh perhatian khusus.
Selain mengatasi kesenjangan perekonomian antar wilayah, menurut dia, Wonogiri selatan mempunyai potensi yang cukup besar. Dari infrastruktur, daerah sana ada Jalan Lintas Selatan (JLS) dan konektifitas antar wilayah dengan Pacitan, Jatim dan Gunungkidul. Ketersediaan lahan dan keterjangkauan harga tanah di selatan juga lebih bagus di sana.
"Wonogiri kota, utara dan timur merupakan perekonomian masa kini. Sedangkan daerah selatan merupakan perekonomian Wonogiri masa depan. Sehingga dengan secepatnya Pemkab akan mengoptimalkan potensi di sana," kata dia saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Pengembangan Wisata di Wonogiri Selatan Dinilai Belum Maksimal, Ini Penyebabnya
Menurut dia, jumlah usaha mikro dan kecil di lima kecamatan teratas jika dikalkulasi dan dibandingkan dengan 20 kecamatan lainnya hasilnya berimbang. Hal itu menunjukkan adanya problem kesenjangan wilayah. Sehingga daerah selatan bakal dijadikan prioritas pengembangan usaha sangat tepat.
"Daerah selatan seperti Kecamatan Paranggupito, Giritontro dan Giriwoyo itu bukan berarti daerah tidak potensial. Namun daerah yang butuh sentuhan atau potensinya perlu dioptimalkan agar menggeliat. Pemkab akan menggapai itu," ungkap dia.
Daerah selatan, kata dia, cocok untuk mengembangkan usaha mikro, kecil hingga besar. "Memang usaha besar diarahkan ke selatan. Setelah selatan diprioritaskan maka akan jadi tantangan bagi usaha lainnya. Usaha mikro dan kecil akan mengikuti," ujar dia.
Sriyanto mengatakan kebijakan pengembangan daerah selatan didukung adanya Peraturan Daerah Wonogiri No. 2/2020 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Pada Pasal 10 tertulis, dari sepuluh kawasan peruntukan industri diarahkan ke Wonogiri selatan, seperti Kecamatan Giritontro, Giriwoyo, Pracimantoro dan Eromoko.
Baca juga: 3 Kuliner Daging Anjing Populer di Solo
Pada 2021, lanjut dia, usaha besar yang masuk ke Wonogiri ada dua. Namun lokasi kedua perusahaan itu masih berada di Kecamatan Selogiri. Ia meyakini ke depan para pengusaha bakal melirik kawasan selatan. Karena kebijakan tentang RTRW masih baru. Dimungkinkan pengusaha masih dalam tahap pertimbangan dan mengkalkulasi potensi daerah Wonogiri selatan.
"Kalau saat ini penopang usaha di Wonogiri didominasi mikro dan kecil. Namun fakta itu justru menggambarkan perekonomian real dan mencerminkan ekonomi secara nyata. Karena sendi ekonomi Wonogiri diupayakan atau ditopang dari masyarakatnya sendiri," kata Sriyanto. (M. Aris Munandar)