SOLOPOS.COM - Warga kawasan kota Wonogiri, Wiyono memancing di Waduk Tandon, Pare, Selogiri, Wonogiri, Selasa (15/9/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI - Kabupaten Wonogiri masuk zona kuning persebaran Covid-19. Plt Bupati Wonogiri, Edy Santosa, meminta warganya tetap waspada dan tak rekreasi pada libur panjang pekan depan.

Menurut Edy, saat berwisata memunculkan potensi kerumunan. Dikhawatirkan, dengan adanya kerumunan saat berekreasi bisa beresiko terhadap persebaran Covid-19. Sebagai bentuk antisipasi, Pemkab Wonogiri belum membuka tempat pariwisata yang ada di Wonogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Demi Piala Dunia U-20, Pemkot Solo Pastikan Manahan Steril dari Pedagang pada Januari 2021

"Kami harap masyarakat bersabar dahulu. Tahan dulu keinginan untuk berwisata. Kalau kondisinya sudah memungkinkan, kami juga akan segera membuka tempat wisata," kata dia kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (22/10/2020).

Berdasarkan peta risiko di website Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Kamis (22/10/2020), pukul 12.00 WIB, Wonogiri masuk zona kuning. Sementara daerah yang berbatasan dengan Wonogiri masuk dalam zona oranye. Daerah tersebut yakni Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Gunung Kidul.

Video Warga Ponorogo Gotong Keranda Jenazah Lewati Sungai Viral, Ujung-Ujungnya Malah Begini

Sementara itu, daerah perbatasan lain, seperti Kabupaten Pacitan, Magetan dan Ponorogo masuk dalam zona kuning juga. Zona kuning merupakan daerah dengan resiko penularannya rendah. Sedangkan oranye resiko sedang.

Angka Kesembuhan Tinggi

Menurut Edy, kembalinya Wonogiri masuk zona kuning karena bisa menekan laju pertambahan kasus Covid-19. Selain itu, kasus kesembuhan pasien terkonfirmasi positif di Wonogiri cukup tinggi. Ia mengatakan, dalam dua hari terkahir tidak ditemukan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Wonogiri.

"Dua hari belakangan tidak ada penambahan kasus. Namun masyarakat harus tetap waspada dan selalu mentaati protokol kesehatan," jelasnya.

Terkait Proyek KRL, Penyewa Kios Stasiun Klaten Berharap Tak Buru-Buru Diminta Angkat Kaki

Edy mengatakan imbauan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat telah dilakukan dengan baik. Kesadaran masyarakat juga semakin baik dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga laju penambahan kasus bisa ditekan bersama.

"Jadi ini bukan hanya keberhasilan pemerintah saja. Namun juga peran dari masyarakat yang semakin baik dalam menerapkan protokol kesehatan, " ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya