SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Oleh: Trianto Hery Suryono

Pagi sekitar pukul 07.00 WIB, anak-anak sekolah dasar (SD) telah berdandan, sementara jalur jalan utama di Wonogiri masih lengang. Kondisi itu berbeda 180 derajat selang satu jam kemudian, sebab di setiap persimpangan akan ditemui kemacetan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sabtu Kliwon dengan cuaca cukup terik. Panasnya Sang Surya itu rupanya tidak menyurutkan puluhan ribu warga Wonogiri untuk memenuhi Stadion Pringgodani, Wonokarto, Wonogiri tempat star peserta “Wonogiri Culture Carnival 2010”, Sabtu (22/5).

Untuk memeriahkan ajang kali pertama bagi kado HUT ke-269 Pemkab Wonogiri ini, para pejabat pun rela mengubah tubuhnya dengan peran yang dilakukan. Seperti semar punakawan bagi Muspika Girimarto-Camat, Danramil, Kapolsek dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan-berdandan ala punakawan.

Mereka tidak sungkan untuk memakai baju minim dan mengacungkan tangan di panggung kehormatan di depan Pasar Wonogiri. Bupati Wonogiri H Begug Poernomosidi, Ketua DPRD Wawan Setya Nugraha dan wakilnya Radjiman, Dandim Letkol (Inf) Murdjoko, Kabagops Kompol Choirun duduk di kursi panggung kehormatan, diapit oleh Ketua Gapensi H Kierno Sulieh dan Ketua KONI Wonogiri Edy Poerwanto yang mengenakan pakaian kejawen.

Warga Wonogiri pun sejak pukul 07.15 WIB mulai memadati setiap ruas jalan mulai dari Jalan Diponegoro-Sudirman-A Yani (Lapangan Sukorejo, Giritirto hingga Stadion Pringgodani, Wonokarto, Wonogiri). “Saya berangkat pagi ingin melihat apa tho “Wonogiri Culture Carnival 2010”. Ternyata seni budaya di Wonogiri cukup beragam dan akan lebih baik digelar rutin dua tahunan bertepatan dengan hari jadi seperti saat ini,” ujar Tarso, yang mengaku dari Pacitan.

Pelaksanaan “Wonogiri Culture Carnival 2010” itu tanpa seremonial seperti biasanya. Bupati Begug yang mengenakan pakaian kejawen setiba di stadion bergegas naik ke kereta kencana yang dikawal 40 kuda didampingi Kirno-Edy. Mereka turun di panggung kehormatan atau sejauh 1,5 Km untuk duduk dan memberikan penghormatan kepada peserta “Wonogiri Culture Carnival 2010”.

Bupati berharap apa yang telah dilakukan diakhir masa jabatannya bisa dilestarikan di kemudian hari. “Buatlah gebrakan dan agenda rutin, sehingga bisa dimasukkan ke paket wisata. Ajang ‘Wonogiri Culture Carnival 2010’, kalau dikembangkan bisa mendatangkan PAD bagi Wonogiri. Awal kami menjabat sebagai Bupati Wonogiri telah kami gelar acara sejenis dengan tema lain, tetapi kenyataannya tidak dikembangkan. Daerah lain yang diuntungkan, padahal Wonogiri banyak seni budaya yang perlu dilestarikan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya