Wonogiri (Espos)--Kabupaten Wonogiri hingga saat ini belum memiliki agen resmi penyalur elpiji 3 kg. Hal itu cukup menyulitkan pemerintah setempat untuk melakukan pengawasan.
Informasi dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindangkop dan UMKM) Wonogiri, saat ini ada lima agen penyalur elpiji di Kota Gaplek. Namun semuanya masih berstatus calon agen resmi karena belum ada surat dari Pertamina yang menyatakan agen-agen tersebut sebagai penyalur resmi.
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Kelima agen dimaksud adalah PT Ari Mulyo di Kecamatan Tirtomoyo, PT Harjono Patrajaya di Kecamatan Baturetno, PT Atmodiharjo di Kecamatan Wuryantoro, serta PT Patra Karya Tunggal dan PT Bakti Putra Jaya di Kecamatan Ngadirojo. Mereka, sebelumnya merupakan agen minyak tanah yang beralih menjadi agen penyalur elpiji saat program konversi diberlakukan.
Diungkapkan Kepala Disperindagkop dan UMKM, Edy Sutopo mengatakan, saat konversi diberlakukan, agen-agen resmi penyalur minyak tanah itu memang otomatis berubah menjadi agen penyalur elpiji. Namun, ada 24 persyaratan yang harus dipenuhi.
“Nah, sampai saat ini Pertamina belum mengeluarkan surat yang menetapkan kelima agen itu sebagai agen resmi penyalur elpiji. Kami berharap segera ada keputusan yang meresmikan agen-agen itu agar memudahkan kami dalam melakukan pengawasan,” ungkap Edy, yang saat dihubungi Espos tengah berada di Pangkal Pinang untuk mengikuti sebuah acara, Kamis (10/6).
Hal senada juga disampaikan Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UMKM, Supardi. Ditemui di Gedung DPRD, Rabu (9/6), Supardi mengatakan, belum ada agen resmi penyalur elpiji di Wonogiri. Menurutnya, ada lima agen yang semula merupakan agen penyalur minyak tanah, tapi semuanya masih calon agen resmi penyalur elpiji.
shs