SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WONOGIRI—Pemkab Wonogiri dibantu Kementerian Lingkungan Hidup membangun instanlasi pengolahan tinja menjadi biogas pertama di kabupaten ini.  Instalasi yang pengerjaannya sudah berjalan 40% ini dibangun di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wonogiri.

Selain biogas, bantuan KLH juga diberikan untuk mengembangkan dua kelompok bank sampah di Kelurahan Wonokarto dan Wuryorejo. Lagi-lagi, bank sampah yang masing-masing beranggotakan 30 orang ini adalah yang pertama di Wonogiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Jawa, Kementerian Lingkungan Hidup, Barlin, saat ditemui Solopos.com di sela-sela Sosialisasi Pengembangan Infrastruktur Hijau pada Lokus Strategis di halaman Kantor Kelurahan Wonokarto, Sabtu (24/11/2012), menjelaskan Wonogiri terpilih menjadi salah satu dari 41 kabupaten/kota di Pulau Jawa yang mendapat bantuan pengelolaan sampah.

“Di Wonogiri bentuknya ada dua, bank sampah di dua titik dan instalasi pengolahan air limbah [berupa tinja] di LP. Sosialisasi pada hari ini [Sabtu] adalah bagian dari program bantuan tersebut,” ungkap Barlin.

Bantuan KLH bagi Pemkab Wonogiri sendiri mencapai total 292 juta. Angka tersebut terdiri atas pembangunan instalasi biogas senilai Rp96 juta dan pengembangan bank sampah dengan nilai masing-masing Rp98 juta.

Sementara Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Wonogiri, Sri Wahyu Widayatto, mengatakan pembangunan instalasi biogas di LP wonogiri telah berjalan 40%. Rencananya, instalasi tersebut kelar dibangun Desember. Selanjutnya biogas yang dihasilkan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan listrik LP. Kasi Penanggulangan Pencemaran KLH Wonogiri, Broto Susilo, menambahkan instalasi biogas di LP tersebut mampu menampung kotoran dari 100-200 orang dengan kapasitas 6 meter kubik (m3). Menurut Broto, 6 m3 tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir dua rumah tangga.

Sedangkan bank sampah, PPE Jawa mulai memberikan pelatihan dua pekan silam, masing-masing di RT 003/RW 006 Wonokarto (Bank Sampah Giri Trihapsari) dan RT 001/RW 001 Wuryorejo (Bank Sampah Giri Manalagi).

Barlin menjelaskan dukungan pengembangan bank sampah bukan hanya diberikan dalam bentuk pelatihan. Menurutnya, PPE Jawa juga menyalurkan bantuan untuk mendukung operasional, seperi mesin jahit, komputer, printer dan berbagai peralatan lain. Dengan bantuan itu, dia optimistis kelompok bank sampah bisa menghasilkan produk yang layak jual.

“Plastik bekas bungkus apa, dijadikan tas atau produk lain. Yang lain bisa dikreasi dan kalau kualitasnya bagus bisa dijual,” kata dia.

Lebih jauh, Pemkab melalui KLH Wonogiri, serius mengembangkan bank sampah. Sri Wahyu W mengatakan selain dua kelompok bank sampah tersebut, pihaknya telah menerikan permintaan dari sedikitnya tiga kelompok lain yang siap menembangkan bank sampah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya