SOLOPOS.COM - Kendaraan melintas di Jalan Lintas Selatan tepatnya di Kelurahan Giritontro, Kecamatan Giritontro, Wonogiri, Minggu (21/3/2021). (Istimewa/Khalif Zanuar)

Solopos.com, WONOGIRIPemkab Wonogiri telah memusatkan kawasan industri di daerah bagian selatan. Pemkab Wonogiri membuka pintu bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi di wilayah selatan, terutama industri pertambangan.

Wilayah Wonogiri selatan yang bakal menjadi kawasan industri di antaranya Kecamatan Giritontro, Giriwoyo dan Pracimantoro. Komitmen Pemkab menyulap wilayah selatan menjadi kawasan industri menyusul disahkannya Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah atau Perda RTRW 2020-2040 melalui Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Wonogiri, Selasa (14/7/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data penduduk di tahun 2021, Wonogiri memiliki 1 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 350.000 penduduk memilih menjadi kaum boro. Pemkab Wonogiri telah menyiapkan kawasan industri guna menekan jumlah kaum boro semakin membengkak di waktu mendatang.

“Ada niatan untuk menurunkan kaum boro. Pada 2020 kami sudah membuat Perda tentang tata ruang dan tata wilayah. Nah, wilayah selatan Wonogiri akan kami kembangkan menjadi kawasan industri,” kata Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri, Setyo Sukarno, kepada wartawan di kantor wakil bupati, Selasa (26/4/2022).

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, berharap kawasan industri di wilayah selatan bisa menyerap tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran di Wonogiri. Sejumlah perusahaan mulai berkeinginan berinvestasi di Wonogiri selatan.

Baca Juga: Deretan Potensi di Wilayah Selatan Wonogiri yang Bakal Jadi Kawasan Industri, Dari Gamping Hingga Bentonit

“Surat sudah banyak yang masuk. Kemarin terakhir industri semen, pihaknya membutuhkan lahan yang cukup luas. Melihat kawasan Wonogiri selatan pihaknya oke. Seluruh tahapan sudah hampir selesai, ini tinggal tindak lanjut dari tahapan proses investasi,” kata dia di Kantor Bappeda dan Litbang Wonogiri, Selasa (16/3/2021).

Selain Kecamatan Giritontro, Giriwoyo dan Pracimantoro, berbagai daerah di Wonogiri bagian selatan lainnya, seperti Wuryantoro, Eromoko, Paranggupito, Baturetno, dan Tirtomoyo. Bupati memastikan kawasan industri sama sekali tidak menyentuh kawasan karst yang merupakan wilayah terlarang didirikan industri pertambangan.

Potensi Melimpah

“Ini agar ekonomi wilayah selatan tumbuh pesat. Potensinya mendukung, ada JLS [jalan nasional], potensi melimpah, tenaga kerja di Wonogiri banyak,” kata bupati.

Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah atau LPPD 2018, potensi batu gamping (bahan semen) diperkirakan mencapai 3,599 miliar m3 (di data tertera 3.500 juta m3) yang tersebar di lahan seluas 4.130 ha. Potensi itu terdapat di Tirtomoyo, Eromoko, Giritontro, Giriwoyo, Paranggupito, Baturetno, Batuwarno, dan Puhpelem.

Baca Juga: PT BIG Wonogiri Segera Lanjutkan Seleksi Tenaga Kerja, Ada 2.000 Pelamar

Potensi bahan semen lainnya, yakni clay atau tanah liat yang melimpah di Wonogiri. Clay layak tambang tersimpan di lahan seluas 18.392 hektare (ha) dengan potensi sumber daya 329.076.050 m3. Ketebalan clay yang layak tambang 1,5 meter. Potensi tersebut terdapat di Kecamatan Tirtomoyo, Puhpelem, Bulukerto, dan Purwantoro.

Potensi lainnya seperti bentonit atau lempung sebesar 1.272.727 m3 di Giriwoyo, kalsit yang banyak ditemukan di rekahan batu gampung dan goa-goa di daerah batu gamping 115.000 m3 di Eromoko dan Pracimantoro, dan sebagainya.

Data tersebut berdasar hasil penelitian dan survei Pemkab Wonogiri yang bekerja sama dengan Badan Survei Geologi Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya