SOLOPOS.COM - Menu di warung ayam penyet Pio milik pasutri eks karyawan bank di Blulukan, Colomadu, Karanganyar. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO – Kota Solo di Jawa Tengah sering disebut sebagai salah satu surganya jajan kuliner lezat. Hal ini dibuktikan dengan data Surakarta dalam Angka 2021 dari Badan Pusat Statistik (BPS) Surakarta yang dikutip Solopos.com, Selasa (9/3/2021).

Dalam laporan itu disebutkan jumlah rumah makan atau restoran di Kota Solo, Jawa Tengah bertambah 34 unit pada 2019-2020. Jika pada 693 tercatat ada 693 restoran atau rumah makan, pada 2020 jumlahnya bertambah 34 unit menjadi 727.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski demikian jumlah itu menurun dibandingkan pada 2018 lalu yang tercatat ada 778 warung makan atau restoran di Kota Solo.

Baca juga: 5 Sate Kambing Paling Enak di Solo, Mana Langgananmu?

Berdasarkan data selama empat tahun terakhir yakni 2017-2020, jumlah restoran atau rumah makan terbanyak berada di Kecamatan Banjarsari. Jika dilihat-lihat, selama setahun terakhir jumlah tempat jajan di Banjarsari, Solo, memang cenderung bertambah.

Hal lain yang membuktikan bahwa orang Solo gemar jajan adalah rata-rata pengeluaran makanan sebulan adalah Rp646.543 per kapita.

Jumlah pengeluaran per kapita dihitung berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan. Baik yang berasal dari pembelian, pemberian, maupun produksi sendiri yang dibagi dengan jumlah anggota keluarga dalam rumah tangga tersebut.

Baca juga: Sate Kere, Kuliner Solo Favorit Presiden Jokowi yang Kaya Rasa

Jajan Kuliner Solo

Pengeluaran konsumsi rumah tangga dibedakan untuk makanan dan bukan makanan. Pengeluaran konsumsi makanan dihitung selama sepekan terakhir. Sementara konsumsi bukan makanan dihitung sebulan dan setahun terakhir.

Kedua jenis konsumsi tersebut kemudian dikonversikan ke dalam pengeluaran rata-rata sebulan. Angka pengeluaran per kapita itu diperoleh berdasarkan hasil pembagian antara jumlah konsumsi seluruh rumah tangga terhadap jumlah penduduk.

Hasilnya, jumlah pengeluaran per kapita warga Solo dalam kelompok makanan paling banyak pada kategori makanan dan minuman jadi, sebesar Rp329.599 dari total pengeluaran Rp646.543 per kapita. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa warga Solo gemar jajan kuliner.

Baca juga: Masalah Klasik Viaduk Gilingan Solo: Banjir hingga Pemerasan

Jumlah tersebut cenderung menurun dibandingkan pengeluaran makanan dan minuman jadi pada 2019, yakni sebesar Rp340.874 dari total pengeluaran Rp634.146 per kapita.

Selain makanan dan minuman jadi, komoditas kedua yang menelan biaya pengeluaran cukup banyak adalah padi-padian, sebesar Rp50.748. Disusul dengan telur dan susu Rp49.333, serta rokok Rp48.603 pada data terbaru 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya