SOLOPOS.COM - Ilustrasi (youtube)

WNI hilang di Turki dibarengi munculnya dugaan-dugaan lain, termasuk kelompok-kelompok di Indonesia bergabung ISIS.

Solopos.com, JAKARTA — Tim gabungan Densus 88 Antiteror, Kementerian luar Negeri (Kemenlu), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang diutus ke Turki belum memeriksa ke 16 warga negara Indonesia (WNI) karena masih berdialog dengan otoritas keamanan di sana.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BNPT, Komjen Pol. Said Usman Nasution, mengatakan belum dapat memastikan apakah 16 WNI terkait kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). “Tim kita belum bisa menginterogasi mereka,” katanya di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Kendati demikian, pihaknya akan segera melakukan koordinasi untuk penanganan selanjutnya yaitu upaya pemulangan ke Tanah Air. Tim gabungan tersebut dikabarkan bertolak menuju Turki pada Jumat (13/3/2015) untuk menyelidiki 16 WNI yang ditahan di Turki.

Seperti dilaporkan, 16 WNI ditahan oleh otoritas keamanan Turki setelah mencoba menyeberang ke Suriah melalui perbatasan Turki. Sejumlah WNI itu diduga hendak bergabung bersama ISIS di Suriah.

Selain itu, BNPT menduga kelompok Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba’asyir telah bergabung dengan ISIS. BNPT pun akan segera menyelidiki dugaan tersebut.

“Kalau kita lihat dari tahun 2014 saja informasi bergabung dengan ISIS, jadi dia memang untuk bergabung. Kita akan selidiki,” katanya.

Sebelumnya Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol. Rikwanto mengatakan pihaknya menilai kelompok teroris Poso juga bergabung dengan ISIS, setelah penangkapan empat warga Turki di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya