SOLOPOS.COM - Simpatisan ISIS beraksi di bundaran HI, Jakarta. (Kaskus.co.id)

WNI gabung ISIS semakin diwaspadai. Di Kota Malang, dua orang ditangkap karena diduga pengikut ISIS.

Solopos.com, MALANG — Petugas Densus 88 Anti Teror dan Polda Jawa Timur (Jatim) menangkap dua warga Kota Malang, yakni Abdul Hakim Munabari warga Jalan Ade Irma Suryani RT 07 RW 11, Kecamatan Klojen, dan Helmi Alamudin, warga Jl. Soputan II RT 01 RW 01, Kelurahan Karang Besuki, Sukun, Kota Malang. Mereka diduga terkait Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Helmi yang diduga sebagai penyandang dana keberangkatan pengikut ISIS di Jatim tersebut ditangkap tanpa perlawanan dan langsung dimasukkan ke dalam mobil petugas. Petugas keamanan setempat, Yurianto, mengatakan Helmi ditangkap sekitar pukul 11.00 WIB di Jl. Taman Mega Mendung Karangbesuki Sukun.

Sebelumnya petugas lebih dahulu melakukan pemantauan. “Dia diamankan sewaktu sedang mengendarai sepeda motor,” kata Yurianto, Rabu (25/3/2015).

Sementara itu, Abdul Hakim Munabari yang juga diamankan petugas, selama ini dikenal memiliki kelompok pengajian yang kerap digelar di rumahnya. Pengajian yang digelar berlangsung pada malam hari di rumahnya. Feriyal, Ketua RT 07 RW 11 Kelurahan Klojen Kota Malang, mengatakan jama’ah pengajian Abdul Hakim disinyalir bukan warga setempat, melainkan warga luar daerah.

“Pengajian sering berlangsung pada malam hari dan banyak sepeda motor berjejer. Lokasi rumahnya agak masuk ke dalam,” jelas Feriyal.

Selama ini Abdul Hakim Munabari dikenal warga sebagai pribadi yang tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar. Dia banyak berada di dalam rumah maupun luar rumah ketimbang berbaur dengan tetangga.

Abdul Hakim sendiri sudah dibidik aparat kepolisian cukup lama. Sekitar enam bulan lalu beberapa anggota Polda Jatim sudah mendeteksi rumah Abdul Hakim. “Sekitar enam bulan lalu ada aparat Polda Jatim kesini menanyakan rumah Abdul Hakim,” tambah dia.

Karena Abdul Hakim tidak ada di tempat, Feriyal mengantarkan petugas ke rumah Ketua RW. Rumah Abdul Hakim sendiri diketahui sudah lama kosong dan tidak berpenghuni. “Rumah tersebut baru terlihat dihuni keluarga Abdul Hakim sejak sekitar tiga atau empat bulan terakhir,” ujarnya.

Keluarga Abdul Hakim Munabari sendiri kaget begitu mendengar info penangkapan Abdul Hakim yang ditengarai bakal bergabung dengan ISIS di Suriah. Adik Abdul Hakim, Camelia, mengatakan masih sempat bertemu dengan kakaknya pada pagi hari. Menurutnya Abdul Hakim kalau pergi jarang berpamitan. Sehingga keluarga tidak mengetahui kemana dia pergi.

“Kakak saya kalau pergi tidak pernah pamit. Jadi tidak tahu kemana dia pergi,” sebut dia. Dia mengaku tinggal di rumah Abdul Hakim bersama anak dan istrinya. Posisi istri Abdul Hakim sendiri sewaktu petugas melakukan penangkapan sedang keluar mengantarkan putranya.

Abdul Hakim sehari-hari berjualan kopi dan madu. Dia juga tidak pernah pergi terlalu jauh. Bahkan saat nomor hand phone Abdul Hakim coba dihubungi Camelia, ternyata tidak aktif. “Sehingga saya belum bisa mengonfirmasi info penangkapan kakak saya itu. Kakak saya sehari-harinya sosok yang pendiam dan rajin sholat berjamaah,” sambungnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya