SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara/Mohamad Hamzah)

WNI diyakini disandera Abu Sayyaf di Laut Jolo. ABK Tugboat Charles tersebut dibajak dua kelompok berbeda, ada yang berbahasa Melayu dan berbahasa Inggris.

Solopos.com, JAKARTA — TNI Angkatan Laut (AL) melakukan pendalaman terhadap anak buah kapal tugboat Charles berkewarganegaraan Indonesia terkait dengan kasus penyanderaan rekan-rekan mereka oleh kelompok bersenjata di Filipina. Pembajakan dilakukan dua kelompok berbeda, yang satu berbahasa Melayu dan yang lain berbahasa Inggris.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat ini, kapal tersebut bersandar di Dermaga Semayang, Balikpapan, Kalimantan Timur,” kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto di Jakarta, Minggu (26/6/2016), dilaporkan Antara.

Sebelumnya, kapal tersebut ditemukan KRI Multatuli-561 unsur Guspurlatim dan dikawal menuju Samarinda serta dilanjutkan pengawalan oleh KRI Kerapu-821 unsur Guskamlatim menuju Balikpapan. Ketika berita penyanderaan tersebut tidak jelas, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi menginstruksikan unsur gelar segera untuk menemukan Kapal TB Charles tersebut untuk verifikasi.

“Ternyata benar adanya telah terjadi penyanderaan,” kata Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto. Selanjutnya, setelah kapal tugboat Charles bersandar di Dermaga Semayang, Sabtu (25/6/2016), aparat melakukan identifikasi terhadap kru kapal yang kembali tersebut oleh tim dari Lantamal XIII, Guskamlatim, dan Lanal Balikpapan.

Kejadian itu, kata Kadispenal, bukan di wilayah yurisdiksi Indonesia. Meski demikian, unsur-unsur TNI AL, baik yang berada di bawah Gugus Tempur Laut (Guspurla) maupun Gugus Keamanan Laut (Guskamla), tetap melakukan operasi dan patroli sesuai dengan tugas pokok masing-masing dan sektor yang telah ditetapkan.

Dari keterangan yang diperoleh pihak TNI AL, pada hari Sabtu (18/6/2016), kapal tugboat Charles berangkat dari Philipina Cagayan De Oro Port menuju ke Samarinda dengan 13 ABK.

Di dalam perjalanan, pada hari Senin (20/6/2016) pukul 11.30 WIB di Laut Jolo terjadi pembajakan dengan menggunakan dua perahu yang beranggotakan empat sampai lima orang. Salah satu di antara mereka menggunakan bahasa Mlayu dan membawa senjata api laras panjang.

Para pelaku kemudian menculik tiga ABK, yaitu Kapten Fery Arifin (nakhoda), Muh. Mahbrur Dahri (KKM), dan Edy Suryono (Masinis II), serta merampas semua alat komunikasi kapal.

Setelah kejadian itu, kapal tersebut dilepas dan melanjutkan perjalanan dengan sisa ABK 10 orang. Di dalam perjalanan hanya berselisih waktu 1 jam 15 menit dengan kejadian pertama, Kapal TB Charles 001 kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan tiga perahu yang beranggotakan delapan sampai 10 orang.

Dari informasi yang diperoleh, pembajak tersebut menggunakan bahasa Inggris dengan sikap kasar dan arogan, bersenjata laras panjang dan pistol, kemudian menculik empat ABK yaitu, Ismail (Mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (Masinis III), dan Muhamad Sofyan (Oilman).

Setelah melakukan penculikan, kelompok tersebut melepaskan kapal tugboat Charles dengan sisa enam ABK, yaitu Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (juru mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (juru mudi), Rudi Kurniawan (juru mudi), dan Agung E. Saputra (juru masak).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya