SOLOPOS.COM - Seorang pejuang Abu Sayyaf (kiri) berpose dengan militan dari Malaysia dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 2015 (straitstimes.com)

WNI yang disandera Abu Sayyaf belum dibebaskan. Kabar baiknya, 4 ABK yang lolos kini tiba di Jakarta.

Solopos.com, JAKARTA — Empat anak buah kapal (ABK) Tugboat Henry yang selamat dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, Minggu (24/4/2016) siang ini dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Tiga ABK yakni Sembara Oktafian yang posisinya sebagai Second Enginer, Leodard Bastian yang menjabat third enginer, dan Rohadi sebagai juru mudi diterbangkan menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Mereka diterbangkan dari Banda Udara Juwata Kota Tarakan provinsi Kalimantan Utara pada Minggu (24/4/2016) pagi dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 12.40 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara satu ABK bernama Royke Fransy Montolalu yang menjadi juru kemudi akan dipulangkan ke Manado Sulawesi Utara menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada Minggu sore nanti.

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan jumlah ABK Tugboat Henry itu sebenarnya adalah 5 orang. Mereka sudah tiba di Tarakan Kalimantan Timur sejak Jumat (22/4/2016) pekan lalu. Namun karena satu orang ABK atas nama Lambas Simanungkalit sakit sehingga masih dirawat di Tawau dan belum dipulangkan ke rumahnya.

“Mereka sudah tiba Jumat di Tarakan. Sementara yang satu orang yang sakit masih di Tawau,” kata Retno memberikan konfirmasi, Minggu (24/4/2016) dikutip Solopos.com dari Detik.

Kapal tunda (tugboat) Henry yang menarik tongkang Christy dari Cebu Filipina menuju Tarakan dibajak saat melakukan perjalanan melewati perairan Filipina-Malaysia pada 15 April 2016 lalu. Sebanyak 10 ABK yang berada di dalam kapal ini, 4 orang ditahan, 5 orang selamat, dan 1 lainnya terluka akibat ditembak yaitu Lambas.

Sebelumnya, pemerintah memastikan kondisi 14 sandera WNI yang ditahan kelompok separatis Filipina dalam kondisi baik. Retno Marsudi mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan pemerintah Filipina untuk mengupayakan pembebasan sandera sampai saat ini.

“Alhamdulilah masih dalam kondisi baik dan upaya terus kita lakukan,” katanya usai menemani Presiden dari lawatan ke sejumlah negara Uni Eropa, di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (23/4/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya