SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sendai (Solopos.com)–Tercatat 89 warga negara Indonesia (WNI) yang mengungsi di SMP Sanjo, Kota Sendai, Jepang. Mereka hidup di pengungsian dengan air bersih yang terbatas. Kebutuhan pendukung pun masih sulit mengingat infrastruktur kota masih sulit dilalui.

Demikian informasi dari Kedutaan Besar RI di Tokyo pada Minggu (13/3/2011). Disampaikan KBRI, di SMP Sanjo, terdapat 89 WNI, yang terdiri dari 68 dewasa dan 21 anak. Untuk membantu para pengungsi, dua relief et evacuation team KBRI telah tiba di penampungan SMP Sanjo di Sendai pada Sabtu (12/3/2011) pukul 02.00 dini hari.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Para pengungsi membutuhkan air mineral, tisu, antiseptic, popok bayi, makanan bayi serta obat-obatan luar seperti obat pusing dan mual. KBRI di Tokyo menjelaskan, infrastruktur kota hingga saat ini masih sulit dilalui. Akibatnya pasokan barang kebutuhan ke kota tersebut terkendala.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain kekurangan air bersih, pengungsi di SMP Sanjo juga terpaksa bergelap-gelapan. Maklum, pengungsian itu kini tidak dialiri listrik. Meski demikian, di beberapa lokasi di Kota Sendai aliran listriknya sudah mulai normal.

KBRI Tokyo dari NHK streaming pada Sabtu merilis jumlah sementara korban tewas akibat gempa dan tsunami Jepang mencapai 1.000 orang. Belum ada WNI yang dilaporkan menjadi korban jiwa dalam gempa berkekuatan 8,9 SR pada Jumat (11/3) itu.

Gempa di Jepang terjadi pukul 12.46 WIB, Jumat (11/3/2011) lalu, berpusat di 373 km timur laut Tokyo. Beberapa saat kemudian terjadi tsunami dengan ketinggian 4 meter hingga 10 meter. Pemerintah Jepang mengerahkan helikopter untuk mengevakuasi korban di Kesennuma City, Miyagi Prefecture.

Warga di radius 10 km dari PLTN Fukushima dianjurkan untuk berevakuasi. Hal ini karena peningkatan tingkat radiasi menjadi 1.000 kali skala normal.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya