SOLOPOS.COM - WNI yang dievakuasi dari Hubei, China yang tiba di Natuna disemprot desinfektan, Minggu (2/2/2020). (Reuters/Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menjamin warga negara Indonesia (WNI) yang telah dijemput dari Wuhan, China, mendapatkan perlakuan yang layak di Natuna. Sebanyak 238 WNI kini menjalani proses observasi di Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau.

Mereka dijamin mendapatkan makanan yang baik, bahkan nilai jatah makanan yang diberikan kepada mereka jauh lebih dari cukup. Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Polhukam Kantor Staf Presiden, Jaleswari Pramodhawardani, yang turut meninjau daerah karantina bersama rombongan menteri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meskipun tidak dapat berinteraksi langsung dengan WNI yang tengah diobservasi, dirinya mendapatkan informasi terkait kegiatan mereka dari Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I, Laksamana Madya TNI Yudo Margono.

Profil Andre Rosiade di Wikipedia Berubah, Ada Bab Penjebakan PSK

Ekspedisi Mudik 2024

"Kawan-kawan di sana terjamin kesejahteraannya," kata Jaleswari di Pusat Informasi Terpadu di Kantor KSP, Jakarta, Jumat (7/2/2020), dilansir Suara.com.

Selama menjalani masa observasi di Natuna, WNI yang dijemput dari Wuhan, China, tersebut mendapat perlakuan nyaman dalam hal keamanan dan makanan. Ia menjelaskan, 238 WNI tersebut mendapatkan makan tiga kali sehari. Satu WNI setiap kali makan mendapat menu senilai Rp100.000.

"Artinya 3 kali makan sehari Rp300.000," ujarnya.

Diserang Skandal Penggerebekan PSK, Andre Rosiade Tuding Pendukung Ahok

Selain itu, mereka juga beraktivitas secara normal seperti melakukan olahraga, hingga karaoke. Jaleswari menambahkan bahwa di sana mereka didampingi oleh 112 tenaga medis yang membantu untuk memberikan pelayanan kesehatan dan psikologi.

"Bentuknya ada satgas kesehatan, dokter, psikolog, PMI.”

Diberitakan sebelumnya oleh Solopos.com, pemerintah belum merencanakan untuk melakukan evakuasi susulan kepada WNI yang tertahan di China terkait wabah virus Corona baru atau 2019 novel coronavirus (2019-nCov).

Kelelawar Buah Indonesia Bebas Virus Corona? Cek Fakta Ilmiahnya

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bersama Menteri Kesehatan Terawan melakukan rapat koordinasi terbatas (rakortas) terkait dengan wacana pembentukan rumah sakit khusus guna menghadapi penyakit menular.

Dalam rapat ini, Mahfud mengaku tidak membahas soal adanya opsi evakuasi kedua kepada WNI di China. Dia menegaskan Indonesia menjadi satu-satunya negara besar di Asia yang belum mencatatkan kasus virus Corona.

Mengaku Berkelamin Ganda, Waria Ini Umrah Berpakaian Perempuan

“Virus di Indonesia tidak ada. Kita memulangkan WNI karena standar internasional, sebab WHO kalau ada orang yang pulang dari daerah seperti Wuhan karena ada kasus wabah maka [perlu] diobservasi selama 14 hari,” katanya di kantornya, Jumat (7/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya