SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri. (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO – Wanita warga negara Korea Selatan (Korsel) berinisial EJ, 57, yang ditemukan meninggal dunia tergantung di kamar mandi salah satu hotel di Solo diketahui sudah setahun bekerja di sebuah perusahaan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

EJ mengakhiri hidup diduga karena merasa terjangkit virus corona. Pasalnya, selama beberapa waktu terakhir dia ternyata mengalami flu biasa yang membuatnya berpikir terinfeksi virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, saat diwawancara wartawan di rumahnya di Solo Baru, Sukoharjo, Minggu (1/3/2020) siang, mengatakan EJ sudah setahun terakhir bekerja di sebuah perusahaan di Klaten. EJ bekerja di bagian uji mutu produk perusahaan tersebut.

Semburan Lumpur 40 Meter Muncul di Grobogan, Mirip Lapindo?

Ekspedisi Mudik 2024

“Dari keterangan yang kami peroleh, dia [korban] bekerja di sebuah perusahaan di Klaten kurang lebih satu tahun. Dia bekerja di bidang pengujian mutu,” terang Kombes Pol Andy Rifai.

Tetapi, pada 22 Januari 2020 korban diketahui tiba di Korea Selatan dari China. Lalu pada 16 Februari 2020 korban tercatat tiba di Jogja, Indonesia, dan Sabtu (22/2/2020) korban bersama temannya sampai kembali di Solo.

“Pada 22 Februari 2020 dia bersama temannya datang ke Solo, ke salah satu hotel. Tapi hanya teman korban yang check in karena karena penuh. Lalu korban cari hotel lain. Mereka datang ke Solo hanya berkunjung,” sambung Kombes Pol Andy Rifai.

Keesokan harinya, sekitar pukul 14.00 WIB korban ditemukan petugas kebersihan hotel tergantung di kamar mandi. Penemuan mayat tersebut bermula dari petugas house keeping yang akan membersihkan kamar yang dihuni korban.

Remaja di Surabaya Intip Emak-Emak Mandi Ternyata Hobi Nonton Bokep

Setelah beberapa kali mengetuk pintu, petugas kebersihan tidak mendapatkan respons dari dalam kamar. Akhirnya pihak manajemen hotel membuka pintu kamar.

“Setelah dibuka ditemukan korban sudah tergantung,” imbuh Kombes Pol Andy Rifai.

Selanjutnya manajemen hotel melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian. Polisi yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan barang bukti (BB) yang ada di kamar hotel.

Polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi dan berkoordinasi dengan RSUD dr Moewardi Solo untuk dilakukan visum. Sampel swab air liur korban juga diambil lalu dikirimkan ke Laboratoirum Kemenkes  yang hasilnya dipastikan EJ negatif  virus corona.

Sosok Bakul Sayur Karanganyar Wisuda Bawa Bronjong: Rajin Nabung dan Tahajud

“Hasilnya sudah kami terima beberapa hari lalu melalui pesan WhatsApp dari dokter RSUD dr Moewardi bahwa korban negatif virus Corona. Kalau merujuk obat-obatan yang dibawa korban, dia hanya sakit flu biasa,” urai Kombes Pol Andy Rifai.

Menurut Andy dugaan motif bunuh diri korban karena virus corona berdasarkan surat berisi tulisan tangan yang ditemukan di kamar hotel. Surat yang ditulis dalam bahasa Korea itu menyebutkan kegundahan perasaan korban.

“Dilihat dari surat wasiat dalam tulisan Korea yang sudah diterjemahkan, dia merasa karena sakit tidak sembuh-sembuh, kemudian dia mungkin merasa dirinya terkena virus itu. Padahal hasil uji laboratorium negatif,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya