SOLOPOS.COM - Kelompok Kerja Teater Tradisional Wiswakarman Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) saat pentas di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Solo beberapa waktu lalu. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)


Kelompok Kerja Teater Tradisional Wiswakarman Fakultas Sastra dan Seni Rupa (FSSR) Universitas Sebelas Maret (UNS) saat pentas di Gedung Wayang Orang (GWO) Sriwedari, Solo beberapa waktu lalu. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Kelompok kerja Teater Tradisional Wiswakarman Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo akan menggelar pentas bertajuk Ontran-ontran Kemangiran di Pendhapa Ageng Taman Budaya Surakarta (TBS), Rabu (27/6/2012) malam.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Menurut sang sutradara, Udin UPW, Ontran-ontran Kemangiran berkisah tentang penolakan Mangir masuk wilayah Kerajaan Mataram. Faktor ekonomi dan keyakinan, imbuhnya, menjadi pengganjal bersatunya Mangir dan Mataram.

“Mangir menolak tunduk kepada Mataram karena memang lebih sejahtera ekonominya. Selain itu, keduanya memiliki kepercayaan yang berbeda. Hal inilah yang lantas memicu perselisihan,” ujarnya kepada Solopos.com, Senin (25/6/2012).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya