Wisnu Hermadi, tak mau dibilang sindikat

Wisnu Hermadi (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Terhitung sejak Maret tahun ini, Ir Wisnu Hermadi, menjadi orang nomor satu di Boyolali khususnya untuk mengawal perkembangan sektor pertanian dan investasi di bidang pertanian.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Bukan menjadi hal yang sulit baginya. Wisnu mengaku siap mendukung program pro investasi Kabupaten Boyolali dengan mengembangkan industri-industri hilir di bidang pertanian.

Tidak hanya itu, orang yang punya latar belakang pendidikan Insinyur Pertanian ini pun mungkin pantas dan optimistis sektor pertanian Boyolali akan lebih maju. Apalagi, ia tercatat sebagai orang yang inovatif.

“Dulu saya pernah mendapat penghargaan sebagai petugas lapangan pertanian yang inovatif. Saat itu saya masih tugas di Tegal. Dan saya berinovasi dengan orang Jepang menciptakan tanaman mentol. Di Tegal bisa dikembangkan, tapi dengan berbagai alasan teknis, mentol itu belum bisa saya kembangkan di Boyolali,” kata Wisnu, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Boyolali, saat ditemui Espos, di Desa Catur, Sambi, Boyolali, Selasa (8/11).

Ia menyampaikan, meski secara garis besar menguasai ilmu usaha tani, ia memilih untuk fokus pada profesinya sebagai pegawai yang mengurusi bidang pertanian.

“Saya tidak ingin nyambi garap lahan atau punya usaha sampingan di bidang pertanian. Saya ingin fokus pada tugas saya dan tidak mau dibilang sebagai sindikat,” gurau Wisnu.

Ia sendiri punya visi misi agar lima kelemahan yang dihadapi para petani Boyolali bisa dihilangkan. Ke depan, lanjut dia, petani Boyolali harus maju dalam penguasaan teknologi, penguasaan sistem organisasi dan administrasi, permodalan dan pemasaran.

“Saya ingin melihat para petani di Boyolali berkembang sebagai kelompok tani yang mandiri,” kata pria yang juga pernah aktif di lembaga swadaya masyarakat (LSM).

(Hijriyah Al Wakhidah)