Solopos.com, BANTUL -- Ribuan wisatawan ramai-ramai berkunjung ke Pantai Parangtritis dan Depok, DIY, pada akhir pekan lalu. Tingginya angka kunjungan di pantai-pantai tersebut diduga menyusul peningkatan status Gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).
Pada Minggu (8/11/2020), Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul mencatat ada sebanyak 15.650 orang berkunjung ke Pantai Parangtritis dan Depok.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ratusan Siswa SD dan SMP Kota Madiun Ikuti Pembelajaran Tatap Muka
Selain Pantai Parangtritis dan Depok, Dispar juga mencatat ada kenaikan jumlah pengunjung di Pantai Samas yang mencapai 1.600 orang. Sedangkan Pantai Goa Cemara dikunjungi sebanyak 120 orang, Pantai Baru 600 orang, Pantai Kwaru sebanyak 175 pengunjung.
Anggota SAR Satlinmas Wilayah III, Bantul, Ali Joko Sutanto, menjelaskan peningkatan pengunjung di Pantai Parangtritis mulai terlihat sejak Sabtu (7/11/2020).
Masih Pandemi, Donor Darah di PMI Klaten Tak Perlu Rapid Test
Dia mengamati banyak wisatawan dari luar kota yang terus berdatangan. Diperkirakan, wisatawan tersebut datang ke pantai karena dampak peningkatan status Gunung Merapi.
“Mungkin ada pengaruhnya. Karena banyak obyek wisata yang berada di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Merapi ditutup,” katanya, Minggu.
Warung Seafood Diperbaiki
Menurut dia, wisatawan yang berkunjung itu tidak hanya berwisata di Pantai Parangtritis, namun juga Pantai Depok.
"Untuk saat ini gelombang normal dan sejumlah warung [makan] seafood telah diperbaiki. Inilah yang membuat mereka tetap ke Pantai Depok,” lanjutnya, kepada harianjogja/JIBI.
Ini Alasan Pertunjukan Wayang Virtual Karanganyar Usung Lakon Semar Tutur
Sementara itu, Komandan Pos Angkatan Laut (Posal) Pantai Samas, Serma MES Surawal, mengatakan tim gabungan ditempatkan di sejumlah pantai dan memberikan imbauan kepada wisatawan untuk menerapkan protokol kesehatan dengan 3 M.
Yakni, menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pada air yang mengalir dengan sabun yang sudah disiapkan oleh pengelola obyek wisata.
“Pada prinsipnya protokol kesehatan wajib diperketat. Jangan sampai ada penularan Covid-19,” papar dia.
Cegah Ini Terjadi, Bawaslu Sukoharjo Tempel Ketat Kampanye Tatap Muka Paslon