SOLOPOS.COM - CAPTION Warga dan para pelaku industri pariwisata melakukan bersih-bersih sampah di sekitar kawasan laguna (foto kiri) dan kawasan pemecah ombak Pantai Glagah, Rabu (24/9/2014). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Pelaku industri wisata di pantai Glagah mengeluhkan belum adanya tanggapan dari pemerintah daerah terkait fasilitas bak penampungan sampah.

“Kami sangat berharap pada dinas untuk segera menyediakan kami bak-bak sampah. Selain itu, kami juga sangat membutuhkan
kontainer sampah,” ujar Ketua Kelompok Pondok Laguna Subardi Wiyono kepada wartawan di sela-sela acara bersih-bersih Pantai
Glagah, Rabu (24/9/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Subardi mengungkapkan dalam kurun waktu satu tahun terakhir, pengelolaan sampah masih dilakukan secara bersama-sama. Setiap
kelompok mengumpulkan dan menampung sampah pada bak sementara.

Meski sudah ada bantuan bak sampah dari pihak lain, tetapi hal itu masih dirasa kurang. Selama ini, lanjut dia, sampah yang telah
dikumpulkan langsung dibakar begitu saja. Lebih lanjut dia mengatakan, kebutuhan kontainer sampah juga dinilai lebih mudah untuk

mengangkut sampah-sampai di kawasan Pantai Glagah. Pasalnya, sampah yang telh terkumpul bisa langsung diangkut ke tempat
pembuangan akhir, tanpa harus menunggu kontainer sampah dari dinas kebersihan.

“Biasanya sampah diangkut oleh petugas dari Dinas Pekerjaan Umum [DPU]. Sekali angkut paling tidak Rp75.000. Tapi itu waktunya

tidak tentu. Namun, yang kami khawatirkan, kalau nanti sampah terlalu menumpuk bisa timbul bau. Belum lagi kalau masuk musim
hujan,” jelas Subardi.

Ditemui ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Kulonprogo Rohedy
Gunung memaparkan, kegiatan bersih-bersih tempat wisata merupakan hal positif. Terlebih kegiatan tersebut dilakukan secara
swadaya, sehingga lebih bermakna.

Terkait dengan pengelolaan sampah, pihaknya mengungkapkan, pemerintah sudah ada anggaran untuk fasilitas tersebut. Namun, hal tersebut semestinya dapat disikapi secara bersama oleh para pemangku wisata.

“Kenapa harus menunggu dari pemerintah? Paling tidak untuk fasilitas bak sampah bisa diusahakan dulu oleh para pengelola,” kata Gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya