SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung menumpang perahu hias/perahu tradisional di Rawa Jombor, Krakitan, Bayat, Kamis (13/5/2021). Jumlah warga yang berminat naik perahu tersebut mengalami peningkatan pesat saat memasuki Lebaran 2021, Kamis (13/5/2021). Kondisi itu diprediksi akan bertahan hingga satu pekan mendatang. (Solopos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Kawasan Rawa Jombor di Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu magnet wisatawan pada libur Lebaran. Selain warung apung, perahu wisata menjadi salah satu daya tarik baru di Rawa Jombor setahun terakhir.

Untuk menumpang perahu tersebut, pengunjung merogoh kocek Rp5.000 per orang dengan waktu keliling Rawa Jombor selama 10-15 menit. Sementara itu, kedalaman Rawa Jombor berkisar 2 meter hingga 4 meter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu operator perahu Rowo Jombor, Kusnadi, 40, mengatakan kapasitas perahu yang dia operasikan maksimal menampung 40 orang.

Baca juga: Kebanjiran Pengunjung, Pengelola Umbul Pelem Klaten Terapkan Sistem Buka-Tutup

Ekspedisi Mudik 2024

"Maksimal 40 orang kapasitasnya. Kami tidak mau ambil lebih, berisiko. Ketika yang datang banyak dan melebihi kapasitas perahu, kami alihkan ke perahu lain. Di tempat kami total ada tiga perahu," kata Kusnadi saat ditemui wartawan, Minggu (16/5/2021).

Perahu juga dilengkapi pelampung. Selain itu, setiap kapal ada petugas yang ditempatkan untuk keamanan penumpang. "Biasanya hanya satu orang [petugas pengamanan]. Sekarang ditambah jadi dua orang setiap perahu," ungkap dia.

Dia juga menjamin ada perawatan berkala. Busa yang diletakkan pada bagian bawah perahu rutin diganti tiap empat hingga lima bulan sekali.

Baca juga: Pantau Objek Wisata Air di Klaten, Polisi Pun Taati Protokol Kesehatan

Untuk diketahui, keamanan berwisata dengan perahu menjadi perhatian masyarakat menyusul tragedi perahu wisata terbalik di Waduk Kedungombo, Kemusu, Boyolali, Sabtu (15/5/2021), yang menelan korban jiwa.

Pada bagian lain, Ketua Paguyuban Perahu Wisata Rawa Jombor, Sutomo, menjelaskan saat ini ada 46 perahu yang beroperasi.

Bahan Kayu Kalimantan

Soal standar perahu yang digunakan, Sutomo mengatakan perahu yang digunakan di Rawa Jombor merupakan perahu rakitan. Namun, dia menjamin kemampuan perahu. Konstruksi perahu terbuat dari bahan kayu kalimantan dengan alas dari bambu.

Masing-masing perahu dilengkapi busa tebal agar kapal tetap terapung. "Satu perahu itu mampu menampung beban 5 kuintal. Ketebalan busanya itu 50 sentimeter. Kalau ditambah beban penumpang, tinggi busa yang tenggelam hanya sekitar 10 sentimeter," jelas dia.

Baca juga: Tak Hanya Berenang, Pengunjung Umbul Manten Klaten Juga Bisa Terapi Ikan Hlo!

Disinggung standar keamanan, Sutomo juga menjelaskan setiap perahu ada petugas yang mengamankan dan mengawasi pengunjung sepanjang perjalanan. Perahu juga dilengkapi pelampung untuk pengunjung.

Sutomo memiliki perahu berukuran 12 meter x 3 meter. Kapasitas perahu itu maksimal diisi 25 orang. Selain menyiapkan pelampung dan petugas keamanan selain operator kapal, Sutomo juga menyiagakan satu speed boat.

Di sisi lain, Sutomo mengakui jumlah pengunjung selama libur Lebaran meningkat drastis. Jika pada hari Minggu rata-rata jumlah total penumpang per perahu 300 orang per hari. Pada Lebaran kali ini jumlah pengunjung bisa dua kali lipat.

“Pengusaha sepakat untuk tidak mengangkut penumpang melebihi kapasitas perahu,” kata Sutomo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya