SOLOPOS.COM - Pedagang kaus Pantai Parangtritis menata dagangannya di akhir pekan pada Minggu (21/11/2021). (Catur Dwi Janati/Harian Jogja)

Solopos.com, BANTUL — Dibukanya kembali wisata menjadi berkah bagi pegadang kaus pantai di Pantai Parangtritis. Pasca wisata ditutup beberapa bulan, kini para pedagang akhirnya bisa kembali memperoleh penghasilan.

Salah satu penunggu dagangan kaus Pantai Parangtritis, Murwanto, menuturkan semenjak dibuka kembali pada PPKM Level 2 dagangan kaus di kiosnya mulai laku kembali. “Alhamdulillah ini sudah mulai ramai, tapi kadang ya enggak tentu. Tapi kadang ya terganggu hujan,” terangnya pada Minggu (21/11/2021) kepada Harian Jogja.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Belasan hingga puluhan kaus kini bisa ludes tiap hari diborong para pembeli. Semenjak buka kembali, tak pernah sehari pun dagangan Murwanto tak laku atau ngeblong. “Kalau ramai ya bisa 20-25 setel bisa. Tetapi kalau waktu sepi atau hujan dari pagi paling sekitar 10 apa 15,” ujarnya.

“Ya semenjak dibuka lagi cukup membantu Alhamdulillah. Sudah ada pemasukan, kalau waktu ditutup itu nol malah minus,” imbuhnya.

Baca Juga: Bucin Parah! Driver Ojol Ini Jual Genting Rumah Buat Modal Pacaran

Diakui Murwanto semenjak dibuka para pengunjung memang mulai berdatangan ke Pantai Parangtritis. Hanya saja jumlah pengunjung belum optimal karena terkadang terjadi hujan juga beberapa yang lain tersekat karena aturan ganjil genap

“Kalau untuk tamu sudah lumayan ramai. Tapi kadang-kadang di pintu masuk itu ada ganjil genap masih diberlakukan, jadinya mengurangi tamu,” sebutnya.

Menanggapi adanya rencana pengetatan di libur Natal dan Tahun Baru, Murwanto berharap penerepannya hanya sebatas pengetatan bukan penutupan total.

“Kalau bisa itu jangan ditutup total, tetap pengunjung bisa masuk. Jadi kalau pas tahun baru dan Natal itu kan kebetulan pas tamu banyak. Tapi kalau ditutup nanti enggak ada pemasukan,” tandasnya.

Baca Juga: Rawan Ambruk, Sejumlah Baliho di Bantul Dirobohkan

Pedagang lainnya Yanti juga mengalami hal yang sama. Semenjak dibuka belasan potong kaus pakai bisa terjual di lapaknya. “Alhamdulillah sudah mendingan, sudah lumayan ramai. Ketimbang waktu ditutup,” tuturnya.

Bila tidak hujan, dalam seharinya Yanti bisa menjual 15-20 potong kaus pantai. Kalau sedang hujan paling-paling 10 kaus pantai yang mampu dia jual.

Berkaitan dengan rencana penerapan PPKM Level 3 di akhir tahun nanti, menurut Yanti beberapa warga bisa memaklumi akan keputusan itu karena kondisi pandeminyanh belum usai. Tapi bagi Yanti sendiri berharap eisata tetap bisa buka. Ia nemilih wisata dibatasi saja tapi jangan ditutup total. “Soalnya waktu tutup total itu kan lumayan lama, selama itu ya menggunakan uang tabungan karena enggak ada pemasukan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya