SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana di Objek Wisata Watu Cenik, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Selasa (14/12/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Roda ekonomi sektor pariwisata di Kabupaten Wonogiri mulai bergerak setelah kasus Covid-19 melandai sejak Oktober 2021 lalu.

Tingkat kunjungan di Pasar Doplang, objek wisata kuliner tradisional di Kecamatan Slogohimo, sudah kembali pulih. Tingkat kunjungan di tempat wisata lainnya berangsur pulih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengelola Pasar Doplang, Abdul Wahid Ahmadi, kepada Solopos.com, Rabu (15/12/2021), menyampaikan pada masa pandemi Covid-19 ini Pasar Doplang mulai dibuka 31 Oktober 2021 lalu. Pada pembukaan pertama pengunjung ramai. Pada pembukaan selanjutnya jumlah pengunjung semakin banyak.

Baca Juga: 68.785 Siswa SD di Klaten Siap Ikuti Vaksinasi Covid-19

Lelaki yang akrab disapa Wahid itu menyebut saat ini tingkat kunjungan sudah pulih seperti sebelum Covid-19 mewabah. Perputaran uang mencapai Rp36 juta/buka belum termasuk retribusi parkir. Nilai itu sama dengan sebelum Covid-19 mewabah.

“Bahkan, perputaran uang pernah mencapai Rp39 juta. Itu belum termasuk retribusi parkir,” ucap Wahid saat dihubungi.

Dia melanjutkan, setiap dibuka objek wisata yang buka  Minggu selalu ramai. Saking ramainya banyak pengunjung yang tak kebagian tempat duduk. Pengelola sebenarnya sudah membatasi jumlah pengunjung dengan cara menerapkan sistem daftar.

Baca Juga: Foto-Foto Boyongan Pedagang Warung Apung Rawa Jombor ke Plaza Kuliner

Calon pengunjung diminta mendaftar terlebih dahulu. Dengan begitu pengelola dapat memperhitungkan jumlah pengunjung yang bakal masuk. Kebijakan itu diumumkan melalui akun media sosial (medsos). Ada calon pengunjung yang mendaftar. Namun, pengunjung yang datang saat pembukaan jauh lebih banyak dari yang mendaftar.

“Kami enggak mungkin mencegah pengunjung masuk. Banyak pengunjung yang dari luar Kabupaten Wonogiri. Kalau dicegah justru membuat mereka memberi penilaian yang tidak baik terhadap tempat wisata di Wonogiri,” ujar Wahid.

Kendati demikian, pengelola tetap memastikan pengunjung menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Pengelola membentuk tim yang bertugas berkeliling mengingatkan pengunjung yang tak bermasker. Selain itu secara intensif mengingatkan pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Ada Peluang Permintaan 5 Kuintal/Hari, KTNA Klaten Kembangkan Maggot

Sementara itu, Direktur Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Sendang Pinilih, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Sunarno, mengatakan Objek Wisata Watu Cenik dan Puncak Joglo dibuka sejak akhir Oktober. Pengunjung yang datang kurang dari 50 orang/hari. Pada akhir pekan jumlah pengunjung mencapai 200-an orang.

Tingkat kunjungan itu belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19. Sebelum Covid-19 mewabah pengunjung tercatat 50-100 orang/hari. Pada akhir pekan lebih dari 300 orang.

“Walau tingkat kunjungan belum pulih, tapi setidaknya sudah ada pemasukan,” ulas Sunarno.

Baca Juga: Masyarakat Boyolali Diminta Mau Memilah Sampah

Pantauan di Objek Wisata Alam Watu Cenik, sejumlah pengunjung menikmati suasana. Ada yang duduk di anak tangga, berbincang di gasebo, ada pula yang berfoto berlatar pemandangan Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Salah satu pengunjung, Anis, 17, mengaku sejak Covid-19 mewabah di Kabupaten Wonogiri, Maret 2020 lalu, baru kali itu dia mengunjung tempat wisata. Sebelumnya siswi SMK dari Kecamatan Wuryantoro itu saat ini merasa lebih tenang dari pada beberapa bulan lalu saat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih tinggi. Terlebih, dia sudah menjalani vaksinasi dosis lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya